Aku gadis berusia 22 tahun yang memiliki mimpi menjadi seorang hakim walau aku tau menjadi hakim bukanlah hal yang mudah. Aku bekerja dari pagi hingga malam untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan juga untuk tabungan agar aku bisa kuliah. Aku merupakan anak pertama, aku mempunyai adik remaja dan kami saling menyayangi. Namun, karena keluargaku yang sangat butuh biaya membuat aku harus banting tulang ditambah lagi ayahku yang terlibat kasus pencurian uang. Aku dijual ayahku pada lentenir dan untuk saja ada pria baik yang menolongku. Namun, kebaikan itu hanya sementara dan semua kembali menyiksaku.