Bagi Nala, perihal mencintai dan dicintai adalah hal yang sangat pelik. Bertahun-tahun lamanya Nala hanya menganggap hubungan antara laki-laki dan wanita tujuannya tidak jauh dari pemuasan hasrat dan hawa nafsu semata, meski Nala pun sering berganti-ganti pasangan namun tetap saja tidak satu pun dari mereka yang sukses membuat Nala mampu merasakan cinta yang sering digaungkan oleh penyair atau novel picisan yang Nala baca. Namun, sekeras-kerasnya batu lambat laun akan kalah oleh tetesan air, begitu pun Nala semuanya berubah ketika sosok laki-laki datang ke dalam hidupnya dan ini di luar prediksi Nala. "Halo, Nala." Sapaan laki-laki itu berujung dengan Nala yang berubah drastis.