Jagat bertemu dengan Teja di kala malam takbir pertama tiba. Disaat Jagat sedang mengikuti pawai obor, lalu tanpa sengaja manik almond milik nya menangkap sosok pemuda manis--yang tak lain adalah Teja--sedang duduk sendiri di teras rumah nya. Wajah manis dan kulit putih milik Teja sanggup untuk menarik perhatian Jagat. Jagat salah fokus dengan Teja, apalagi dengan manik rubah yang di miliki oleh pemuda manis tersebut. Tanpa berpikir panjang Jagat langsung meninggalkan acara pawai obor tersebut, berlari melawan arah untuk sampai di rumah Teja. Sesaat Jagat tiba, Ia langsung menarik tangan pemilik manik rubah tersebut--yang membuat Teja bingung akan tingkah orang asing yang kini menggenggam tangan nya. Bagaimanakah kelanjutan nya? Akankah Teja menerima perlakuan orang asing tersebut? Atau menolak nya? Atau bahkan menolak nya secara tak hormat--seperti menampar wajah tampan milik Jagat atau berteriak kalau diri nya sedang di culik?