Kuceritakan sebuah kisah peluh merendam duka. Adanya amarah yang terkadang sulit untuk dicerna mengenai maknanya. Adanya bahagia yang datang dan pergi keberdaannya. Sebetulnya hidup ini apa? Apa hanya tentang bahagia dan amarah? Apa hanya tentang aku, kamu dan dia? Ah hidup ini terlalu sempit jika hanya ini dan itu. Hai kamu? Iya kamu. Yang mengisi relung hati ini. Mengapa tidak denganku saja? Sekali lagi mengapa aku harus menjadi orang ketiga. Ini takdirku. Ku kuak amarah karena terlenanya cinta segitiga ini. Ku kuak kabahagiaan yang hampir padam karena cinta ini sayu. Ah cinta. Mengapa begini? Mengapa harus kau yang telah memiliki orang lain? Dan lantas, mengapa tak kau tolak aku saja mentah-mentah. Mengapa harus sedekat ini aku padamu? Ah. Mungkin nasibku saja menjadi orang ketiga. Ya. Orang ketiga.