Kronologi penyitaan benda paling berharga;HP
Tempat/waktu: Ruang tengah, sekitar pukul 11-12 WIB.
Faktor utama: 3 mata pelajaran remed.
Cerita;
Di suatu hari, seonggok daging hidup bernama acun sejak shubuh pula tak beranjak dari kasur dan memilih berdiam diri di kamar selama berjam jam, hingga siang.
Alhamdulillah lagi nganggur.
Sejak tadi ia asyik cengar cengir bak orang dengan keterbelakangan mental melihat layar ponselnya.
Eeiitss- jomblo kok, itu lagi asik rp-an sama temen onlen.
Dan saat sedang seru serunya....
*BRAK (Bunyi pintu-kun yg didobrak babik)
"HEH ITU PINTU LEBIH MAHAL DARI HARGA DIRI LU YA BANG! "
"BOMAT, ITU CUN! SIAGA 100!!!! "
Mendengar itu acun yg belum cuci muka, gosong gigi, apalagi mandi, langsung lari keluar kamar, tujuan utamanya adalah ruang tengah.
Dan di sana lah, di sofa tunggal, duduk pak tua siala- ekhem maksudnya ayahanda tercinta yg sudah hampir sebulan ini gk pulang kerumah.
Antara kerja ato nyari janda.
Atmosfer ruangan seketika berubah, tampak tegang, keringat dingin langsung membanjiri acun, tapi tak apa, ia sudah biasa.
"Loh pah, udah ketemu jandanya? " mencoba melawan rasa takut dengan sebuah sindiran.
"3 mapel, remedial"
Meneguk ludah kasar, dengan gerakan pelan duduk di sofa seberang.
Menatap langsung mata sang ayah, agar tidak terlalu merasa terintimidasi.
"Beberapa kali salah liat jadwal, wifi macet jadi log out dadakan, sama..... Gk belajar" jujur adalah kunci terbaik.
Ya kunci terbaik untuk.
"Gk ada HP"
Senyum miris.
Pasrah, mana HP nya di otak atik lagi:')
TAMAT
*Note; buat yg punya no WA gw, misal ada yg ngechat/bls chat, gk usah diladenin, itu si bapak.
*Gw buka wp pake HP abang:')
#DahlahCurhat
