Magnificent_Universe

Raka sekarang berjalan bersama seorang laki-laki yang tadi menyelamatkannya. Meski paruh baya, postur pria itu tampak kekar dan perkasa. Tubuhnya tinggi mungkin setinggi ayahnya dengan kulit coklat gelap tanda kalau dia sering terpapar sinar matahari. Rambutnya pun masih hitam dan tampak rapi meski panjang sepinggang.
          	
          	Mereka berjalan bersama ke pinggiran desa dan tiba di sebuah rumah sederhana dekat dengan bibir hutan.
          	
          	Pria paruh baya tadi tidak melewati pintu depan. Ia masih berjalan ke sisi belakang rumahnya menghampiri sebuah sumur. “Bersihkan tubuhmu di sana,” tunjuknya dan ia kembali berjalan masuk ke rumah lewat pintu belakang.
          	
          	Raka yang tahu apa yang dimaksud, pun segera menimba air. Awalnya ia kurang paham dengan sistem pengambilan di sumur itu keran tidak adanya pompa air. Namun, setelah melihat roda kerekan, ia pun teringat kalau sistem katrol ini pernah ia lihat di buku.
          	
          	Pertama ia membersihkan sisa-sisa sayur yang menempel di tubuhnya. Daun-dauh hijau yang tidak segar lagi itu ia buang ke semak. Tomat busuk yang bertengger di kepala juga langsung dibuang. Kemudian ia menimba air dan langsung mengguyur tubuhnya. Dengan langsung disiram, semua kotoran di tubuh maupun bajunya akan langsung menghilang. Bukan hanya sekali, tetapi Raka mengguyur tubuhnya beberapa kali sampai ia merasa bersih.

Magnificent_Universe

Raka sekarang berjalan bersama seorang laki-laki yang tadi menyelamatkannya. Meski paruh baya, postur pria itu tampak kekar dan perkasa. Tubuhnya tinggi mungkin setinggi ayahnya dengan kulit coklat gelap tanda kalau dia sering terpapar sinar matahari. Rambutnya pun masih hitam dan tampak rapi meski panjang sepinggang.
          
          Mereka berjalan bersama ke pinggiran desa dan tiba di sebuah rumah sederhana dekat dengan bibir hutan.
          
          Pria paruh baya tadi tidak melewati pintu depan. Ia masih berjalan ke sisi belakang rumahnya menghampiri sebuah sumur. “Bersihkan tubuhmu di sana,” tunjuknya dan ia kembali berjalan masuk ke rumah lewat pintu belakang.
          
          Raka yang tahu apa yang dimaksud, pun segera menimba air. Awalnya ia kurang paham dengan sistem pengambilan di sumur itu keran tidak adanya pompa air. Namun, setelah melihat roda kerekan, ia pun teringat kalau sistem katrol ini pernah ia lihat di buku.
          
          Pertama ia membersihkan sisa-sisa sayur yang menempel di tubuhnya. Daun-dauh hijau yang tidak segar lagi itu ia buang ke semak. Tomat busuk yang bertengger di kepala juga langsung dibuang. Kemudian ia menimba air dan langsung mengguyur tubuhnya. Dengan langsung disiram, semua kotoran di tubuh maupun bajunya akan langsung menghilang. Bukan hanya sekali, tetapi Raka mengguyur tubuhnya beberapa kali sampai ia merasa bersih.

Magnificent_Universe

Di suatu tempat bernama Saranjana, terdapat sebuah kehidupan dengan peradaban yang sudah maju. Bangunan-bangunan pencakar langit menghiasi kota yang merupakan pusat pemerintahan. Kendaraan berlalu-lalang menjadi pemandangan setiap hari. Siang hingga malam, kebisingan kota tidak ada hentinya seolah-olah mereka tidak pernah tidur.
          
          Sedikit jauh dari pusat kota, hidup dua makhluk berbeda yang membangun sebuah keluarga, elf dan wizard. Kehidupan mereka baik-baik saja meski banyak hal yang dirahasiakan. Serta ada banyak misteri dalam kehidupan mereka.

Magnificent_Universe

Perempuan paruh baya itu melangkah menaiki undakan untuk masuk ke dalam kereta disusul anak perempuannya.
          
          Beberapa saat kereta bergerak meninggalkan kediaman Wu yang berada di Kota Hu Shen menuju Shen Zhen. Kendaraan itu semakin lama semakin bergerak cepat hingga sampai ke jalanan setapak yang memiliki banyak tebing yang curam.
          
          Tiba-tiba angin berembus, badai salju juga mulai mengamuk, membawa kereta yang bergerak di jalanan setapak semakin tidak beraturan hingga sampai di salah satu belokan.
          Saya baru saja memublikasikan " Prolog " dari cerita saya " Detektif Zhou Zhi Xia ( 法医密探) ". https://my.w.tt/38SRc2U4M7

Magnificent_Universe

"Malam ini anginnya kencang. Sejuk."
          
          Aku diam. Pemandangan di luar ruangan lebih menarik daripada menatap wajah lelaki di sebelahku ini. Jika kulakukan, bisa-bisa dia mengira aku gay. Bulan bersinar tidak terlalu terang, tetapi cukup indah. Bintang tidak cukup terlihat, bukan hanya suasana lampu perkotaan yang menutupinya, tetapi juga mendung.
          
          "Kapan bakal turun hujan, ya?"
          
          Denial mendengkus. "Musim kemarau tinggal bentar lagi, kok."
          Saya baru saja memublikasikan " Who Are You " dari cerita saya " Don't Be Afraid ". https://my.w.tt/Z1KobY6e56

Magnificent_Universe

Tembang itu terus dilantunkan Ningsih sepanjang perjalanan. Melodinya yang mendayu-dayu bak lagu ‘Lingsir Wengi’ terus menggema di seluruh penjuru hutan. Tidak kusangka, sosok supranatural seperti dirinya bisa bernyanyi sebagus itu. Ningsih terkadang melayang dan menari, juga menyelinap dengan tenang di antara pepohonan. Sesekali dirinya terkikik seolah senang dengan suasana jalur yang kami lewati kini.
          
          Aku masih mendengarkan Ningsih bernyanyi dan kini malah turut melantunkan tembang tersebut. Rumah pohon ini sepertinya sangat nyaman bagi kami berdua menghibur diri. Sepi dan hanya ada suara alam yang ikut bersenandung mengiringi nyanyian kami berdua.
          
          “Saras.”
          
          Netraku melebar tatkala menoleh ke arah sosok yang memanggilku barusan. Siapa lagi jika bukan Ningsih. Aku menampar diri sendiri, berusaha membenarkan jika Ningsihlah yang barusan memanggil namaku.
          
          “Ayo berteman denganku,” katanya lirih.
          Saya baru saja memublikasikan " Tembang " dari cerita saya " Don't Be Afraid ". https://my.w.tt/GmmkLAHKQ6

Magnificent_Universe

Tiba-tiba embusan angin sejuk terhenti. Aku merasakan berbagai macam emosi menyeruak di dalam diriku, lebih tepatnya di belakang punggungku. 
          
          Kuteguk ludahku, sedikit kesal karena ke mana-mana tetap saja menemukan hal yang sama. Apalagi kalau bukan mereka? 
          
          "... E ... nak ...." 
          
          Geraman rendah disertai rintihan dingin terdengar tepat di belakang telingaku. Aku menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Dulu aku sangat takut dengan mereka, sekarang ketakutanku berkurang walau tak sepenuhnya hilang. 
          Saya baru saja memublikasikan " Kembali " dari cerita saya " Don't Be Afraid ". https://my.w.tt/KjiLCAbeF6

Magnificent_Universe

Lina mengangguk lemah, tapi tangan kanannya terangkat, lalu melambai ke belakang punggungku sambil bergumam, "Selamat tidur, Kak Leo."
            
          Gumaman pelan itu dapat ditangkap pendengaranku. Aku bergegas menoleh ke belakang. Kulihat ada sebuah bayangan hitam yang melintas dengan cepatnya. Seketika tengkukku merasa merinding, begitu pula bulu kudukku ikut menegang sempurna.   
          
          Aku menepis pikiran buruk dan segera melangkah ke dalam kamar untuk tidur. Namun, kejadian ini malah menjadi lebih sering muncul di hadapanku.   
          https://www.wattpad.com/story/212111891

Magnificent_Universe

Beberapa detik berlalu, aku teringat dengan pintu ruang tengah yang selalu ditatapnya dan belum sempat aku bersihkan. Masih berantakan, barang-barang dari penghuni sebelumnya itu sama sekali belum aku sentuh. Bukannya malas, hanya saja ... aku merasa ada yang aneh dengan ruangan beberapa meter itu.
          
          Tanganku terulur, membuka pintu. Bau apek langsung menyeruak dalam penciuman. Dari ujung lorong sinar matahari menyusup dari kaca kecil dekat ventilasi. Perlahan, sebuah suara mulai terdengar. Berbisik, seperti perbincangan yang mengandung rahasia dan tidak ada siapa pun boleh mengetahuinya.
          
          Beberapa detik berikutnya, lorong senyap sempurna. Perasaanku semakin tidak nyaman. Aku jongkok, meraih boneka kelinci yang teronggok di lantai. Lehernya robek, kapas-kapas yang membuat boneka itu tampak indah terburai di lantai.
          Saya baru saja memublikasikan " Kalian matilah! " dari cerita saya " Don't Be Afraid ". https://my.w.tt/XcZZePJEh6