“Dih GR, mereka aja bodo amat, tuh”
Hm, memang benar. Mereka tidak terlalu menghiraukan aku dan Zhafir, hanya saja aku malas berdiri di sini, selain panas, aku juga tidak tertarik dengan taekwondo dan segala tetek bengeknya.
“Ayo pukul gue.” Ucap Zhafir, aku melotot dan langsung menolak.
“Ogah! Apaan, sih. Lagian 'kan ada lo, kenapa gue juga harus belajar taekwondo?”
Zhafir tersenyum, bukan senyum usil seperti tadi. “Gak selamanya kita bareng-bareng, Na. Ada waktunya buat kita hidup sendiri-sendiri. Dan gue harap, lo bisa jaga diri lo sendiri saat gue ga ada di samping lo.”
Aku diam, menatap Zhafir yang saat ini tersenyum lembut. Namun, aku lebih suka saat dia tersenyum usil seperti biasa.
“Apaan, sih. Lo dramatis banget hari ini.”
Bukannya berhenti, Zhafir tetap tersenyum dan membuatku menoleh tak mau menatap matanya.
“Emang bener, kan? kalo nanti kita udah ga bareng-bareng kayak gini. Gue harap lo bisa jaga diri lo sendiri. Jangan cepet percaya sama orang asing, lo 'kan kebiasaan.”
“Gue ga gitu kali!”
“Masa? Terus dulu siapa tuh, yang hampir ilang waktu lagi study tour?” Ejeknya.
“Ck, ga usah di ingetin.”
https://www.wattpad.com/story/367822387?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=SumilLiMiloni