this message may be offensive
"Bangun Meen, kugorok lehermu nanti",
"Dih sirik...jomblo sih. Jadi g tau enaknya disayang",
Boss menghela nafas lelah. Wajahnya muram. Sukses membuat Meen terdiam karena biasanya Boss selalu tidak terima jika diejek Meen.
"Kau kenapa? Wajahmu itu sudah jelek. Jangan dibuat jelek lagi", tubuh Meen sudah bergerak duduk diikuti Perth yang wajahnya merah hingga ketelinga.
Malunya sampe ke ubun. Meen mah bodo amat.
"Aku ditolak", lemaa Boss membuat dua orang itu terdiam beberapa saat. Karena stelahnya Meen tertawa hingga bantal terakhir diranjang Perth terlempar mengenai wajah Meen.
"Wanita mana yang terbuka mata batinnya", ledek Meen. Ia masih tertawa.
"Noeul", ucap Boss. Meen seketika diam hingga keheningan melanda.
"Kau serius berkata mendekati Noeul?", tanya Meen
"Noeul???",
"Aduh sayangnya aku, Noeul bulan fakultas teknik", jelas Meen menarik gemas dua pipi Perth.
"Tapi dia pria",
"Kau juga pria Perth, jika kau lupa", sambung Boss.
"Ya iya sih, berarti Phi gay?",
"Aku sama kayak kekasihmu. Kepincut pria manis.",
Meen tersenyum manis pada Perth, mengusap rambutnya lalu memberi kecupan dipipi prianya.
Wajah Perrth kembali memanas dan menjalar hingga ketelinga. Lalu Boss memandang jengah Meen. Pengin nyleding Meen tapi tak kuasa karena hatinya sedang potek.
"Oiya, tapi kenapa kau ditolak? Dia straight?", tanya Meen kembali ke topik.
Boss mengangkat bahunya tanda tak tahu, "Mau straight juga akan kubuat dia bertekuk lutut dibawahku. Lihat saja nanti, kubuat mendesah enak dia",
Meen melempar bantal yang tadi Boss lempar, "Fuck bener anda",
Boss tidak perduli, tubuhny kembali terbaring.
"Ngapain tidur lagi sih, pergi kekamarmu sendiri!!",
"Ngga!!! Jangan harap kau bisa enak-enakan dengan Perth sekarang. Aku mau semedi dulu disini. Mungkin bisa dapat petunjuk menaklukan Noeul", ucap Boss kembali bergerak menyamping.
Mampus kena spoiler doang tapi g di up...