Versi 2. Ini POV si cowok ya.
Aku langsung menepi ke lapangan setelah sparing basket selesai, menghampiri tas dan memeriksa ponselku. Sambil meneguk minuman aku membuka aplikasi berlogo hijau, hanya jariku yang bergerak karena aku sudah sangat hapal dengan ponselku.
Ada banyak pesan yang masuk, tapi tak menarik, kecuali sebuah kontak yang sebenarnya telah lama kusematkan yang terlihat sedang mengetik.
Keningku mengkerut, tak sabar menanti pesan apa yang akan kuterima, tapi lima menit kutunggu kenapa dia belum mengirimkan apa pun? Sepanjang apa memangnya? batinku.
Karena tidak sabar, aku memutuskan untuk menyapa duluan. "Hai."
"Hai," balasnya.
"Tak ada pesan panjang?" batinku. Karena terlanjur membuka percakapan, apa salahnya aku mengadu peruntungan? "Minggu free gak?" balasku lancang dan harap-harap cemas.
"Hmm ..., free kayaknya," balasnya.
Dengan memutuskan urat malu, aku langsung melancarkan serangan modus. "Mau temenin ke toko buku?"