VIII

504 54 13
                                    

___________________

🐱 Radiant
Shadow 🐈
___________________

'Mark pov'

"Bi, kau sungguh tidak apa2?" tanyaku untuk kesekian kalinya. Bi hanya menjawab dengan gelengan kepalanya sambil tersenyum. Itu benar2 semakin membuatku bersalah. Jelas kondisinya kini sangat buruk. Hampir seminggu ia hanya berbaring di tempat tidurku, bahkan menolak saat kuajak dia kedokter.

"Bi kau belum makan apa2, nanti tubuhmu makin lemas. Kalau Bi gak mau makan, aku bawa kedokter ya." ancamku yang justru membuatnya menangis.

"Bi gak mau, gak enak. Disana gak enak. Disana Bi di tusuk, sakit sekali Mark."

"yaudah, makanya Bi makan ya." Bi hanya mengangguk, namun makanan  yang kusuapi justru dimuntahkannya. Aku benar2 hampir putus asa.

"bawalah kedokter, biar ditangani."

"dia tidak mau Jae, Bi takut disuntik."

"ya tuhan, apa dia bilang kalau takut disuntik? Itu hanya pikiranmu saja, kau yang takut kan? Kau hanya takut harus meninggalkannya disana." aku benar2 tercekat tak bisa berkata apa2 lagi. Mungkinkah itu memang hanya rasa takutku saja, hingga aku berfikiran Bi akan menolaknya.

"cepat bawa, kasian kucingmu Mark."

"ta-tapi."

"kau mau kucingmu mati?"

"tidak, aku akan membawanya." aku semakin kalap, dan lagi2 Bi sudah kembali terkulai lemas dengan wujud aslinya ㅡ menjadi seekor kucing. "Bi, ayo berobat ya. Gak usah takut. Aku temani kamu," tubuhku sedikit gemetar menggendongnya. Kepalaku terasa sangat sakit melihatnya seperti ini. Bahkan tangisku sudah meraung sesampainya di dokter hewan.

"tenang Mark sshi. Kami coba tangani dulu."

Jelas hal itu mustahil. Aku benar2 tidak bisa tenang. Meski dokter sedang memeriksa Bi saat ini.

"Jaebum ah."

"ya, Mark! Kau menangis?" Nada bicara Jaebum terdengar sedikit melonjak ditelpon. Aku benar2 tidak bisa menahannya.

"aku takut."

"Mark tenanglah, ia sedang ditangani kan. Kauㅡ sampai menangis seperti itu. Kalau memang tak bisa diselamatkan, aku akan memberikan satu kucingku untukmu."

"tidak, aku cuma mau Bi, Jae. Aku cuma mau dia."

"Mark sshi... maaf. Kucing andaㅡ tidak bisa kami selamatkan."

"what the-" napasku benar2 terjegal, rasanya teramat sesak. Langkahku memberat saat dokter membawaku untuk melihat tubuhnya yang sudah kaku dengan sempurna.

"Bi.... Maafkan aku Bi. Maafkan aku. Harusnya aku membawamu lebih cepat Bi. Aku benar2 bodoh. Bi maafkan aku, jangan tinggalkan aku Bi. Jangan pergi...." aku benar2 ingin mengutuk diriku sendiri, semua fantasi gilaku, hanya membunuhnya. Aku hanya bisa menyiksanya selama ini.

*

'author pov'

"detak jantungnya melemah, kita harus lakuan CPR."

Suasana kamar rawat Park Jinyoung cukup ricuh, Hyunjin hanya bisa menangis di luar ruangan bersama youngjae, yugyeom dan bambam, menunggu dokter menangani kakaknya yang mendadak kejang dan kembali tak sadarkan diri. Detak jantungnya semakin melemah bahkan seolah tak ada ada harapan untuknya.

"hyung... Bagaimana ini. Jinyoung hyung kenapa. Kenapa seperti itu."

"hyunjin ah, kita tunggu dokter ya. Mereka sedang menangani kakakmu. Kita berdoa saja."

Radiant Shadow [MarkJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang