dua

2.5K 281 49
                                    

"Sudah cukup!" Johnny merebut botol soju dari tangan Sehun.

Pemuda berdarah campuran itu menatap prihatin temannya. Entah apa yang terjadi pada Sehun, masalah apa yang menimpanya sehingga membuat pemuda pucat itu tampak menyedihkan seperti sekarang.

"Berikan," pinta Sehun sambil memanjangkan tangannya. Namun Johnny segera menjauhkan minuman beralkohol itu dari jangkauan.

"Yah, John!"

"Ini masih siang dan kita tidak berada di rumahku. Kau ingin dilaporkan karena minum-minum di sini?"

"Aku belum mabuk," jawab Sehun menatap tajam temannya.

"Kau akan jika menghabiskan satu botol lagi!" Johnny mendesah, ia membuang botol soju di tangannya ke tempat sampah lalu duduk di samping Sehun.

"Kalau ada masalah, ceritakan saja. Aku mungkin bisa membantumu," kata Johnny mencoba mengulik masalah yang mungkin saja dipendam oleh Sehun.

Mendengar itu Sehun terkekeh pelan. Remaja itu menyandarkan punggungnya, memalingkan wajahnya dari Johnny. Mata elangnya memandang luar jendela dimana masih tampak hujan di sana.

“Siapa yang punya masalah? Aku minum itu karena bosan," katanya.

Johnny diam saja tidak membalas. Dasar pembohong! batinnya.

Padahal Johnny sudah melihat semuanya. Sejak Park Sehun berlari kencang keluar dari gedung sekolah di tengah hujan, Johnny mengikuti.

Sampai akhirnya Johnny menemukan Sahabatnya ini berada di sebuah taman yang sepi, lalu mendengar raungan tangis Sehun. Dia belum mengerti apa yang terjadi, jadi hanya diam disana dan membiarkan Sehun menumpahkan segala emosinya. Barulah saat Sehun mulai tenang, ia berpura-pura baru datang dan menarik sahabatnya untuk mencari tempat berteduh.

Studio musik milik kawannya ini untung saja menyimpan beberapa pakaian ganti untuk dirinya dan juga Sehun yang basah kuyup.

Johnny menepuk pundak Sehun dan merematnya.

"Kalau tidak ingin bercerita, aku tidak akan memaksa. Ku pikir, kita ini mirip. Selalu melupakan segala masalah dengan alkohol," kata Johnny.

Sehun menoleh, dan ia mendapati Johnny tersenyum kecil. Lantas pemuda bermarga Seo itu memperbaiki duduknya menghadap jendela sama-sama.

"Kau tau? Ayahku dulu menikahi wanita selingkuhannya, saat abu ibuku bahkan masih terasa hangat." Johnny tiba-tiba berbicara.

"Waktu itu aku masih menunggu kremasinya selesai, kemudian diberitahu jika sebentar lagi ada ibu tiri yang akan menyambut ku di rumah. Sebagai anak laki-laki, kau pasti paham bagaimana marahku saat itu, rasanya ingin sekali membunuh ayahku sendiri." Ucapan Johnny terhenti sejenak, pemuda itu menghela napas berat.  "Tapi tidak ku lakukan. Aku tidak akan membuang tenagaku. Jadi ku putuskan untuk hidup sesukaku saja, dan menghabiskan uang tua bangka itu."

Sehun cukup tertegun mendengar cerita kehidupan pribadi Johnny yang baru ia dengar. Ternyata pemuda yang selalu terlihat senang ini menyimpan luka yang cukup besar. Sehun tidak bisa membayangkan jika itu terjadi padanya. Mungkin dia juga bisa berubah menjadi monster pembunuh ayahnya sendiri, jika itu sampai terjadi.

"Jangan terlalu memikirkan masalahmu, kawan. Apapun yang membebani mu saat ini, kita jalani saja. Semua akan berlalu dengan sendirinya," sambung Johnny.

𝑻𝑯𝑬 𝑻𝑾𝑰𝑵𝑺 ; 𝑺𝒆𝒌𝒂𝒊 𝑭𝒕 𝑪𝒉𝒂𝒏𝒃𝒂𝒆𝒌 BLWhere stories live. Discover now