🌼|16|🌼

3.7K 271 23
                                    

Seharian ini Raina gunakan untuk berkumpul saja bersama keluarga Gara. Yap, dia belum diperbolehkan pulang oleh Mama Ria dan jadilah ia disiang yang tak terlalu panas ini hanya duduk duduk santai di halaman belakang rumah Gara.

"Kamu lagi gak pengen apa gitu?" tanya Gara yang daritadi hanya menatap Raina tanpa rasa bosan sama sekali.

Raina menggeleng lalu menatap Gara. "Emang kenapa?"

"Aku tu seneng kalo kamu ngidam terus ngandelin aku yang ada di samping kamu gini" Gara tersenyum manis.

"Lo sendiri, emang gak pengen apa apa?" Gara sedikit berfikir kemudian tersenyum misterius membuat Raina menatapnya ngeri.

"Mau manja manjaan sama kamu tapi kamunya gak mau manjain aku" wajah cemberut Gara membuatnya menatap heran.

"Gak mau lah, enak di lo ga enak di gue" Raina kembali menatap halaman yang enak dipandang, bagaimana tidak? Kalau bunga berbeda jenis berwarna warni begitu indah membuat mata sejuk memandang.

"Kamu enak juga kok, aku manjain. Ayo ih anak kita yang pengen loh" tatapan memohon didapati Raina dari mata Gara. Memang benar akhir akhir ini Gara juga mengalami 'ngidam'

Raina bangkit lalu memasuki rumah diikuti Gara yang sudah berbinar mengira Raina menyetujui nya.
Raina mendudukan dirinya disofa yang ada di ruang keluarga, Gara meletakkan kepalanya di paha Raina membuat pemilik paha terkejut.

"Eh ngapain?" Gara menatap Raina dari bawah.

"Tiduran aja" Raina tak menggubris, membalas Gara sama dengan menghabiskan tenaga, Gara tak kalah.

Gara menarik tangan Raina mengarahkan pada rambutnya. Raina menurut saja, jemari nya mulai mengelus lembut kepala yang ditumbuhi rambut yang hitam legam.

Gara tersenyum memiringkan posisinya menghadap perut rata Raina, mengecupnya lalu menenggelamkan wajahnya disana. Raina tak peduli, ia sudah larut dalam film yang ia tonton.

Tak lama kemudian terdengan dengkuran halus yang membuat Raina melihat ke arah suara.

Gara terlelap. Raina tetap memainkan rambut Gara seraya menonton tv, tanpa sadar kedua sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman.

••••

Ria baru kembali setelah berbelanja, sedari tadi ia tak mendengar suara terbacot anak nya dan calon menantu nya, ia sempat menanyakan pada bibi yang membantunya bertugas di rumah dan katanya ada di ruang keluarga.

Ria melangkah ke tempat yang tadi diberitahu Bi Ana. Saat baru ingin bicara, ia langsung menutup mulutnya tak mau mengganggu dua manusia beda gender yang sama sama tertidur.

Gara tidur di paha Raina sedangkan Raina agak menyender di lengan sofa.
Mereka terlihat damai padahal posisi tidur Raina agak tidak meng-enakan.

Baru Ria akan pergi namun suara Raina membuatnya berbalik.

"Ma, udah pulang?" Raina mengusap matanya, menetralkan pandangan.

"Ma, udah pulang?" Raina mengusap matanya, menetralkan pandangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RAINA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang