🌼|12|🌼

4.2K 274 12
                                    

Warning Banyak Typo!!

•••

Keadaan selama beberapa hari berjalan normal saja. Bahkan Raina tetap tersenyum walau itu palsu bersama teman teman nya. Sering sekali ia berpapasan dan sesekali tak sengaja bersitatap dengan mata hazel milik Gara tapi ia akan mengalihkan pandangan terlebih dahulu.

Kini Raina dan teman teman nya sedang menikmati bakso yang tersedia di kantin dengan sesekali melempar candaan.

"Gue mau beli es jeruk lagi, ah." Raina bangkit membawa gelas kosong bekas nya tadi.

"Mang, nambah es jeruk nya." ucap Raina pada mang Dodi.

"Iya, Neng. bentar, ya."

Raina menunggu sambil membuka handphone nya memeriksa pesan unfaedah yang masuk.

"Ini, Neng." Mang Dodi meletakkan gelas berisi es jeruk yang menyegarkan di atas etalase yang kemudian di ambil Raina setelah membayar.

Raina berjalan menuju meja teman teman nya sembari men-scroll beranda instagram nya.

Namun tiba tiba—

Prang.

Gelas di genggamannya jatuh setelah ia merasa menabrak sesuatu.

Mata nya menangkap perempuan yang menunduk takut.

"Maaf, Kak, saya gak sengaja, maaf banget, Kak." suara bergetar dari perempuan yang Raina tatap membuat Raina mengernyit.

Bukankah ia yang salah?

"Santai aja kali gue gak gigit, lagian juga itu salah gue juga gak liat liat tadi pas jalan." Raina terkekeh mengelus perempuan yang ia tau adalah adik kelas nya.

"Gak, Kak, saya yang salah, tadi saya gak sengaja nabrak Kak Raina gara gara saya jalan ngeliatnya kebelakang." Ucap perempuan itu masih menunduk. Raina menarik dagu adik kelas nya supaya menatap nya.

Mata adik kelas nya itu sudah berkaca kaca.
Memangnya ia semenakutkan apa hingga membuat adik kelas nya ketakutan?
Dan juga seragam adik kelas nya itu basah karena terkena es jeruk yang sudah mengenaskan di bawah mereka.

"Hey, jangan nangis. Baju lo basah tuh, ganti sana." Raina mengedarkan pandangan menatap kerumunan yang berkumpul menatap mereka. "Ngapain lo pada kumpul begitu? Gerah, woy!" dengan cepat para manusia itu kembali ke aktivitas semula.

"Eh, lo!" Raina memanggil seseorang yang ia sendiri tak tau namanya, sedangkan yang merasa terpanggil menunjuk dirinya sendiri, "Iya lo, sini deh." Anak itu menuju ke arah nya dengan sedikit menunduk.

"Tolong beliin seragam di koperasi, ya? Nih uang nya kalo kembali buat lo aja." Raina memberi dua lembar lima puluh ribuan kepada anak itu.

"Oh iya, sekalian anterin dia kekamar mandi ya, makasih loh sebelum nya." Raina tersenyum ikhlas.

"Makasih, Kak. Maafin temen aku juga." perempuan yang tadi ia panggil ternyata teman si perempuan yang tak sengaja menabrak nya.

"Iya santai aja gak apa apa kok, udah sana temen lo udah kedinginan noh nanti masuk angin." Raina melangkah menuju ke Mang Dodi lagi untuk membeli minuman lagi.

Dari tadi gerak gerik nya sudah ditangkap dan diperhatikan oleh Gara yang sedari tadi tersenyum tipis.

"Cocok jadi ibu dari anak anak gue." ucap nya yang langsung ditatap aneh oleh teman teman se meja nya.

"Heh, masih sekolah inget!" Nathan melempar es batu yang baru ia ambil dari gelas nya yang kosong menyisakan es.

"Sakit, bego!" umpat Gara setelah keras nya benturan jidat sexy nya dengan es batu.

RAINA [End]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon