Chapter 2: Safe

9 1 0
                                    

"Bagaimana dengan ibuku?!" Protes Iwan mendengar rencana Zacky

"Kalau kamu tidak ingin ditolong ya sudah, kamu bisa tetap disini dan ditemani oleh mereka." Jawab Zacky penuh ancaman sambil menunjuk ke arah pintu.

Iwan hanya terdiam mendengar jawaban Zacky.

Zacky membereskan barang barangnya, memegang sebatang besi di tangan kirinya

"Bersiaplah! tetap dibelakangku!"

"Hm!" Iwan mengangguk

Jantung mereka berdebar saat Zacky menghitung aba-aba

"1...2...3!"

TARRR! Zacky memecahkan kotak yang berisi kapak darurat bewarna merah-kuning menggunakan sikutnya dan segera mengambilnya.

Dia membuka pintu dan berlari secepat mungkin menuju pintu gerbang dengan diikuti Iwan dibelakangnya. Dia membuang maskernya agar bisa bernafas dengan lancar

Iwan mencoba untuk tidak memperhatikan puluhan Zombi yang mendatangi mereka atau mayat yang tergeletak.

Zacky mengambil sebuah pecahan batu bata ditengah pelariannya dan langsung melemparnya ke arah mobil merah yang terparkir di tempat parkir di seberang pos satpam. Menyebabkan alarmnya berbunyi sangat keras.

Alarm mobil tersebut menarik perhatian beberapa zombi di depan mereka

Mereka berbelok ke kanan keluar dari pintu gerbang, sudah terlihat mobil miniVan listrik berwarna putih dengan stiker sekolah.

Ada dua zombi menghadang mereka di dekat pintu mobil.

CRACK!! Zacky menghantam kepala salah satu zombi dengan kapak lalu mencabutnya kembali. CRACK! Kapak menghancurkan tengkorak zombi satunya, bercak darah mengotori wajah Zacky. Kapak itu dibiarkan menancap karena sulit dicabut.

Zombi di belakang mereka sudah sangat dekat, Zacky membukakan pintu mobil.
"Masuk!cepat!" Zacky mendorong tubuh Iwan agar cepat masuk ke mobil.

Zacky segera menyusul masuk. Dia segera menutup pintu tepat sebelum tangan salah satu zombi meraih tubuhnya.

Nafas mereka ngos-ngosan dan wajah Iwan sangat pucat. Zacky segera tancap gas, sudah ada ratusan zombi dari arah manapun mendatangi mobil mereka.

Brak!!BrAk! Mobil putih itu menabraki mayat-mayat bergerak itu. Mobil itu hanya berjalan 10 meter dari tempat awal

Zacky mencoba memundurkan mobil itu. Percuma saja, mobil itu hanya bergerak 4 meter kebelakang.

"Huft..." Zacky mendengus kesal lalu menyandarkan kepalanya diatas setir.

"Zack! Bagaimana ini..?" Iwan menggoyangkan tangan Zacky dengan wajah ketakutan.

"Tenang saja, kita hanya perlu diam sampai mereka pergi...Aku pernah melakukan ini sebelumnya--" Jawab Zacky dengan lemas
"--Kacanya bewarna hitam, Meraka tidak akan melihat kita dari luar."

Iwan menutup wajah dengan mantelnya karena tak tahan melihat zombi zombi itu dan bunyi decitan kaca yang mereka buat.

"BERISIK JING!!!" Seseorang di belakang mereka tiba tiba berteriak dengan sangat keras, baru saja terbangun dari tidurnya karena bunyi zombi diluar.

Tubuh Iwan melompat terkejut, dia baru menyadari ada orang lain di dalam mobil. Dia dan Zacky menoleh kebelakang.

"Siapa kau?!" Tanya orang itu kepada Iwan dengan mata setengah terbuka.

"N-Namaku--"

"Heh Babi!! Baru bangun sudah berisik saja, lihatlah keluar!" Bisik Zacky kepada bocah itu dengan nada marah, mengerutkan keningnya memotong perkenalan Iwan. Dia kembali menaruh kepalanya di atas setir

Our Dangerous TravelWhere stories live. Discover now