@61 (End)

38.7K 2.7K 561
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum 🙃

Happy Reading 🍁

Alhamdulillah Udah End:)
Baca sampai akhir yaa:)

Yang belum masuk GC Gue Santri yuk masuk:) udah banyak loh anggota nyaa😌

Yang Ikhwan juga boleh masuk kok udah ada satu di GC 🤭🤭

Link GC nya ada di bawah deskripsi profil yaaa:) atau chat Wa Fii🤗

___________________________________

_____________________________

_________________

Kini Izza duduk di atas tempat tidur, bukan dikamar asramanya tapi dikamar Gus Faqih. GUS FAQIH!! Ia sudah berganti pakaian, menunggu Gus Faqih yang sedang sibuk dikamar mandi.

Izza menatap jemari tangannya yang salah satu diantaranya tersemat cincin pernikahannya dengan Gus Faqih. Izza tersenyum ia masih tak percaya ini bukan mimpi.



"Lagi ngapain?"

"Astagfirullahal'adzim!"


Bisikan tepat disamping telinganya yang tiba-tiba benar-benar mengagetkan Izza. Gus Faqih malah tersenyum melihat wajah Izza yang terlampau lucu menurutnya.

"Kenapa?" Izza yang masih canggung hanya bisa menggelengkan kepalanya.



"ASSALAMU'ALAIKUM!" Teriakan bersamaan dengan gedoran pintu itu mengalihkan perhatian pasangan halal itu.

"Wa'alaikumsalam siapa?" Sebelum dipersilahkan masuk pun seseorang itu sudah memaksa masuk duluan.

Gus Faqih mendengus setelah tahu siapa orangnya sementara Izza yang tak tahu apa-apa hanya melihat saja.

"Ih kok pintunya nggak dikunci nanti pas bikin Dede bayi ada yang ngintip loh, inget disini ada anak kecil!" Dengan seenaknya perempuan itu menarik Sinta kesampingnya.

Izza jadi deg-degan sendiri mendengar kata vulgar perempuan itu.

"Ih apa sih mbak?! Shinta udah besar yaa." Protes Shinta pada kakak tertuanya itu. Masih ingat kan dengan Nabilla? putri pertama Kyai Rahman dan Umi Fauziah.

"Ya ampun nggak nyangka yaa Mbak udah dilangkahi."

"Maaf tadi pagi ada ujian mendadak jadi nggak bisa ke—Masyaallah cantiknyaa!!" Ucapan Nabilla beralih saat menoleh pada seseorang disamping Gus Faqih.

Nabilla mendekat pada Izza menangkup pipi Izza gemas. "Yaampun cantiknya! Nemu dimana ini Faqih!" Pekik Nabilla masih menatap setiap inci wajah Izza.

Izza hanya tersenyum menanggapinya.

"Mbak ayo keluar jangan ganggu!" Shinta menarik kalanya itu keluar jika dibiarkan bisa sampai tengah malam tidak selesai-selesai.

"Eh iya—" Nabilla memberikan kado ditangannya pada Izza. "Ini kadonya yaa. Samawa ya adikku sayang." Kata Nabilla tulus pada Gus Faqih

Nabilla beralih pada Izza. Membisikkan sesuatu.

"Mbak pesen keponakan dua yaa kembar." Nabilla terkekeh lalu kabur bersama Shinta.

Gue Santri [END]Where stories live. Discover now