Haruto

935 130 0
                                    


Gue dan Ka Yuki beda 3 tahun, tapi ngga keliatan kaya gitu karena tubuh dia yang mungil dan gue bongsor jadi kalau ketemu orang, mereka pasti mikirnya gue abangnya.

Agak kesel sih karena gue mikirnya emang muka gue setua itu apa? Tapi kalau kata Kak Yuki karena gue yang bongsor dan mungkin juga karena muka gue yang galak.

Punya kakak perempuan tuh asik, ini versi gue ya. Karena kakak gue adalah perempuan yang lembut dan kalau gue minta dijajanin pasti diturutin, kalau jalan-jalan pasti disponsorin Kak Yuki jadi tugas gue hanya melindungi dia aja.

Gue ngga mau kakak gue sedih, dia cuma boleh sedih kalau lagi nonton film aja. Itu kenapa gue lagi overthinking gimana caranya ngasih tau dia kalau pacaranya sering jalan sama cewe lain.

Ada 2 sisi, gue takut apa yang gue liat salah dan malah bikin dia dan pacaranya berantem atau malah gue bener dan bikin dia sedih. Semuanya pasti ngga ngenakin buat Kak Yuki.

-

Mungkin dewi fortuna berpihak sama gue hari ini, karena setelah gue melakukan penyelidikan ternyata emang bener kalau kakak gue diselingkuhin.

Gue ngga maksud apa-apa, karena ini beneran kebetulan. Mau ngga mau inilah saatnya gue harus liat kakak gue nangis karena ini.

Kita lagi makan berdua di salah satu resto dan gue liat tuh laki lagi makan juga sama selingkuhannya.

"Kak, pacar kakak apa kabar?" Kata gue.

"Tiba-tiba?" Bingungnya.

"Jawab aja"

"Baik"

"Sekarang dia ada dimana?"

"Di rumah temennya, katanya lagi nugas"

Anjing emang tuh cowo, darah gue udah mendidih.

"Kak, ade ngga mau ya kakak dibegoin sama cowo" kata ini keluar dari mulut gue, gue ngga tau ya ini kasar apa ngga tapi ekspresi kakak gue langsung berubah.

"Kenapa gitu?"

Gue menegeluarkan ponsel gue dan memotretnya, mukanya tambah bingung.

"Jangan nengok ke belakang" kata gue memperlihatkan foto yang gue ambil, matanya udah berkaca-kaca.

"Telfon dulu, kalau dia bohong. Putusin saat ini juga" kata gue.

Dia menuruti gue dan terjadilah perbicangan diantara mereka, gue sibuk ngabisin daging karena gue tau abis ini pasti kita langsung pulang.

"Hhm gitu, di rumah James kan. Salam sama James ya" dia menutup panggilan telfonnya.

"Ke mobil duluan gih"

"Aku temenin aja"

"Terserah kamu deh, udah selesai kan?" Tanyanya dan gue mengangguk.

Kita nyamperin meja mereka yang cuman ada dibelakang Kak Yuki, adegan yang biasanya gue cuman bisa liat dikatakan putus dan sekarang gue bisa liat langsung tapi Kakak gue kalem banget.

"Yuki?"

"Hai" katanya, gue berdiri di belakang Kakak gue.

"Ini siapa?" Kata Ka Yuki dan selingkuhan pacar kakak gue bersamaan.

"Aku baru tau loh kalau James itu perempuan, kenalin gue Yuki" Kakak gue menjabat tangan perempun itu.

"Helena, pacar Julian"

"Oh pacar Julian, udah berapa lama?"

"3 bulanan, lu deket ya sama cowo gue?" Kata perempuan bernama Helena itu.

"Gue? Deket banget kan ya Jul? Hampir 1 tahun kan ya Jul?" Kata Kak Yuki ke Julian, mukanya Julian udah pucet.

"Ki aku bisa jelasin"

"Udahlah ya, gue ngga mau denger apa-apa Jul. Mba ini udah bilang kalau dia pacar lu dan udah 3 bulan, bisa-bisanya ya Jul. Gue udah kasih kepercayaan gue ke lu, tapi lu gini sama gue? Gue minta maaf Jul kalau selama ini gue ada salah sama lu, kita putus dan jangan pernah lu muncul dihadapan gue lagi" Kakak gue bangun dari duduknya dan langsung keluar.

"Putus? Bentar deh" perempuan bernama Helena itu bingung.

"Mba maaf ya, tapi maba selingkuhannya ni cowo bajingan" kata gue dan gue udah ngga peduli lagi gimana keadaan resto yang lumayan rame.

Gue langsung narik kerah Julian dan meninjunya 2 kali di pipinya, hampir ditarik security tapi yaudahlah udah makan tinju gue ini si bajingan.

Gue bisa liat Ka Yuki nunduk di setir mobil, gue biarkan dia sebentar dan berjalan ke mini market yang cuman beda satu ruko dari resto tempat kita makan tadi.

"Udah jangan nangis lagi" kata gue memberikan ice cream yang gue beli dan dia ngga bergeming.

"Udah ku tonjok tadi 2 kali" dia langsung menegakan tubuhnya.

"Udah gila ya kamu?!" Dia teriak dan gue kaget.

"Mana coba liat tangannya" katanya memegang tangan gue.

"Luka dikit doang"

"Jangan suka gini ah, nanti kebiasaan"

"Ngga sesakit rasa sakit kakak sih, tapi ya puas deh. Seenggaknya aku kasih dia pelajaran" kata gue.

"Haruto?!" Kata dia memarahi gue.

"Iya hadir!" Canda gue.

"Yaudah ayo pulang, kita obatin tangan kamu"

-

Instagram Update!




HarutoWatanabe

Iya aku temenin biar ngga sedih mulu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Iya aku temenin biar ngga sedih mulu

[✔️]Me Vs My Sister - TreasureWhere stories live. Discover now