Chapter 2

24 0 0
                                    

"Nagito....????!!!" Ucapku kaget melihat Nagito berdiri didepan studio training

Nagito membalikkan badannya begitu dia mendengar suaraku memanggil namanya.

"Aku menunggumu daritadi" Ucap Nagito sambil memberikan senyum manisnya

"Apa yang kamu lakukan disini?" tanyaku bingung

"Hallo... Aku Nagito" sapa Nagito kepada Hyunjoon sambil mengulurkan tangannya

Nagito selalu baik kepada semua orang yang baru ditemuinya

"Hyunjoon" balas Hyunjoon

"Ada yang ingin aku katakan kepadamu" ucap Nagito

"Aku akan mendengarkannya" kataku

"Tidak disini" jawab Nagito sambil tersenyum dan menarik tanganku

Aku mengikuti langkah kaki Nagito. Aku meninggalkan Hyunjoon di lobby seorang diri

"Apakah urusanmu dengan laki-laki tadi udah selesai?" tanyaku judes kepada Nagito

"Kami hanya berbicara sebentar" jawab Nagito sambil tersenyum kepadaku

Nagito menggenggam tanganku dengan erat. Aku tidak berusaha untuk melepaskannya, aku menyukainya. Nagito membawaku ke kedai kaki lima malam ini

"Eomoni... kami memesan dua Jajjangmyeon dan 2 juice Strawberry" kata Nagito kepada ibu pemilik kedai

"Aigoo.... Kamu tampan sekali anak muda" ujar ibu pemilik kedai kepada Nagito

Nagito memang memiliki aura untuk dicintai dan disayangi dimanapun dia berada. Wajahnya yang tampan dan manis membuatnya cepat disayangi oleh ibu-ibu di Korea ini

"Kamu benar-benar tau apa yang paling aku sukai" kataku

"Aku menunggumu daritadi. Aku pikir latihanmu tidak akan lama. Seharusnya aku bisa membawamu ke tempat yang lebih baik daripada ini dan tidak mengatakannya disini ditempat ini. Tapi ini sudah terlalu malam untuk mencari café terdekat. Bahkan ke Itaewon pun tidak akan sempat"

"Apa yang sebenarnya ingin kamu katakan kepadaku?" Tanyaku penasaran

"Aku mencintaimu Yoo Chaemi" ucap Nagito tiba-tiba

"Deg..."

Aku merasakan sesuatu yang aneh didadaku saat ini. Aku sungguh tidak menyangka dia akan menyatakan cintanya saat ini secara tiba-tiba seperti ini

"Aku mencintaimu sejak pertama kali aku memasuki kelas itu, sejak pertama kali aku memperkenalkan diri didepan kelas. Maafkan aku, maafkan aku mengatakannya disaat seperti ini. Maafkan aku mengatakannya kepadamu di musim panas terakhir kita"

"Musim panas terakhir kita"

Sepertinya ada yang aneh dengan kalimat itu tetapi ak tidak akan memikirkannya sekarang

"Aku tau aku sangat bodoh dan terlambat mengatakannya kepadamu. Seharusnya aku mengatakannya kepadamu dari dulu"

Aku menangis. Air mataku jatuh

"Aku.... Aku...."

"Aku tau kamu seorang trainee idol. Sudah tidak mungkin untuk menjalin hubungan dan berpacaran saat ini. Aku tau seperti apa resikonya. Tetapi kalaupun aku mengatakannya dari dulu aku tidak akan bisa mencegahmu untuk menjadi trainee dan menggapai mimpimu menjadi idol"

Semua yang Nagito katakan benar. Mimpiku adalah menjadi seorang idol. Ketika dia pertama kali pindah ke Jepang aku baru saja diterima menjadi seorang trainee idol di salah satu agensi yang baru saja berdiri ini

Reminiscene of YouWhere stories live. Discover now