Crazy Love : Epilog

14.2K 1.3K 166
                                    

Masa skorsing Hyunsuk telah usai. Dengan begitu pemuda itu bisa kembali menjalani rutinitas sebagai seorang pelajar seperti biasanya. Senyum secerah mentari itu terpatri pada wajah manisnya. Masih berkutat di depan cermin dengan seragam yang rapi. Betapa ia merindukan teman-teman seberandalannya dan juga menjahili para siswa lain.

Hazelnya bergulir pada seonggok daging yang tengah bergumul di dalam selimut tebalnya. Hyunsuk mendesah lelah, hari ini ia memang bangun lebih awal dari biasanya. Pemuda itu melangkah mendekati kekasihnya; mendudukkan tubuhnya di atas lantai kayu. Tangannya terulur mengusap pipi berisi milik yang terkasih.

Hyunsuk tersenyum tipis. Jihoon memang luar biasa tampan. Dan juga aura dominan yang dimiliki pemuda panda itu membuat Hyunsuk merasa kecil.

Hyunsuk menundukkan kepalanya, mengikis jarak antara dirinya dan Jihoon.

"Jihoon, bangun!" Ucap Hyunsuk dengan nada lirih seraya menepuk pipi Jihoon pelan lalu mengecup bibir Jihoon penuh dengan kelembutan.

Namun Jihoon masih enggan membuka matanya, merasa tidak terganggu sedikitpun dengan afeksi yang Hyunsuk berikan.

Sekali lagi Hyunsuk menghembuskan nafas kasar, memandang raut lelah sang kekasih. Beberapa hari ini Jihoon sibuk dengan urusan Penegak Kedisiplinan, yang membuatnya harus pulang larut dan tak memperhatikan kesehatan tubuhnya.

"Jihoon──bangun! Bukankah kau harus pergi ke sekolah, heum?"

Hyunsuk kembali memberikan kecupan pada bibir Jihoon , kemudian beralih pada hidungnya dan kelopak mata panda itu.

Mata panda itu perlahan terbuka, mengerjap pelan dan mendengung ketika melihat senyum manis yang pertama kali menyapa. Jihoon mendengus, mengusak surainya.

"Cepat mandi! Kita akan berangkat bersama." Ucap Hyunsuk seraya membantu Jihoon untuk bangun dari posisinya.

Lalu mempertemukan bibir plum itu dengan bibir tipis yang menjadi candunya. Sang dominan tak tinggal diam, menarik tengkuk Hyunsuk dan memperdalam ciuman mereka di pagi hari. Saling melumat dan mencoba mendominasi permainan, hingga beberapa menit kemudian ciuman itu terlepas.

"Cepat mandi, Park! Aku sudah membuatkan roti bakar dan segelas susu. Jika kau lama, aku akan berangkat dengan Seunghun." Tutur Hyunsuk, bangkit dari sisi Jihoon dan mulai melangkah keluar kamar.

Hyunsuk menghentikan langkah ketika dirinya mencapai ambang pintu. Menoleh ke belakang; memandang Jihoon yang masih terduduk di atas futonnya.

"Oh ya, Park! Seragam dan buku pelajaranmu sudah ku siapkan semua. Aku hanya ingin berangkat pagi kali ini."

Jihoon tersenyum lebar, menatap pintu kamarnya yang tadi sempat ada sosok yang ia cintai. Jantungnya berdebar mendapatkan perlakuan manis dari sang kekasih.

Meskipun Hyunsuk merupakan submissive di dalam hubungannya dengan Jihoon, ia tidak pasif. Maksudnya tidak ada yang menjadi pihak 'pemberi' dan 'penerima' di sini. Mereka akan saling memberikan afeksi pada pasangan. Entah itu sang dominan maupun sang submissive.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Huh? Sepeda siapa ini?" Dahi Jihoon mengernyit ketika melihat sebuah sepeda yang sepertinya baru ada di halaman rumahnya dengan Hyunsuk yang sudah menaiki sepeda itu.

Hyunsuk mendongakkan kepalanya; menatap Jihoon sekilas lalu kembali menatap sepeda itu. "Tentu saja milikku. Aku baru saja membelinya kemarin saat pergi dengan Seunghun ke pasar."

Jihoon hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai tanpa bahwa ia mengerti. Omong-omong soal Seunghun, Jihoon tak membatasi pergaulan Hyunsuk dengan pemuda itu. Hyunsuk pernah berjanji jika ia berselingkuh, Jihoon boleh 'menghajar' lubangnya hingga habis.

Crazy Love [ HoonSuk ]Where stories live. Discover now