Another Person

56 8 2
                                    

— La Deuxième : Another Person —

— 000 —

Akibat dari ketidakhadiran nya kemarin lusa pada mata kuliah statistika mengharuskan Mingyu untuk mengganti pertemuan dengan bergabung ke kelas reguler lain. Mata kuliah statistika tak bisa ia anggap remeh. Bagaimanapun juga ia harus selalu hadir dalam perkuliahan agar nanti dirinya tidak kepayahan saat mulai menggarap tugas akhir. Berbagai alasan ia buat untuk menutupi ketidak hadiran dirinya kemarin yang kemudian di jawab dengan anggukan mengiyakan dari sang Dosen.

Memilih untuk duduk di kursi paling belakang diantara mahasiswa lain, memperhatikan apa yang dijelaskan dan mencatat hal penting ia lakukan. Hingga di depan sana Prof. Ha mulai membereskan buku-bukunya, tanda kelas telah berakhir. Mingyu membereskan pula barang-barangnya dan kemudian mulai beranjak dari kursinya. Getaran ponsel yang berada disaku celana bahannya membuat  Mingyu yang sedang berjalan kearah pintu ruangan berhenti mendadak. Terasa punggungnya terbentur dengan dahi seorang yang berada tepat dibelakangnya.

"Ah. Maafkan aku."

Ucapan yang berasal dari belakang membuat Mingyu membalik badan. Terlihat seorang pria yang tengah menunduk mulai membereskan kertas-kertas binder juga beberapa buku tebal yang berserakan. Itu pasti milik pria itu.

Dengan cekatan Mingyu mulai membantu memunguti barang lain yang tercecer. Mengumpulkannya menjadi satu lalu memberikan kepada si pria manis. Ya. Mingyu dengan jelas dapat melihat wajahnya. Lelaki itu punya wajah yang manis, meski menurutnya tetap Jeon Wonwoo yang paling manis. Bucin.

"Maaf karena berhenti mendadak." Mingyu menggaruk tengkuknya, tanda tak enak hati.

"Tak apa-apa. Lagipula aku juga tidak berhati-hati, seharusnya aku menatap kedepan, bukannya malah membaca sambil berjalan." Tangan yang sibuk mengatur dan menumpuk buku-buku tersebut tak luput dari pengelihatan Mingyu membuatnya menyuarakan apa yang ada dalam pikirannya.

"Mau di bawa kemana buku-buku itu?" Lelaki itu menatap bukunya.

"Ingin ku kembalikan ke perpustakaan." Dan tindakan yang dilakukan oleh yang lebih tinggi membuat si manis tersentak dan bingung terlihat di wajahnya.

"Kalau begitu ayo aku bantu." Ingin sekali menolak tetapi tumpukan buku itu sudah berpindah tangan.

"Anggap saja ini permintaan maaf dariku."

Lelaki itu kemudian hanya mengangguk mengiyakan, tak ada alasan lagi baginya untuk menolak, toh sebenarnya dirinya juga agak sedikit kesusahan membawa tumpukan buku tersebut.

Mingyu terlebih dahulu melangkahkan kakinya keluar ruang kelas yang kemudian disusul oleh lelaki yang lebih pendek.

Berjalan bersisian dan tak satupun dari mereka yang membuka suara membuat Mingyu yang memang tak pernah nyaman dengan kesunyian memilih membuka obrolan terlebih dahulu.

"Omong-omong, kita belum berkenalan."

"Ah, iya. Aku Jeonghan, Yoon Jeonghan. Kau?"

"Kim Mingyu. Angkatan berapa?"

"Delapan belas." Jeonghan mengangguk kecil.

"Berarti memang jatahmu mengambil mata kuliah ini ya." Mendengarnya membuat Mingyu mengerutkan dahi, kebingungan.

"Aku satu tahun diatasmu, angkatan tujuh belas. Semester tiga aku mengambil cuti, jadi semester ini jatahku untuk mengulang." Jeonghan melanjutkan.

"Berarti aku memanggilmu, Hyung?"

"Senyaman dirimu saja, panggil Jeonghan saja juga tidak masalah."

"Oke, Hyung saja. Jadi Hyung perpustakaan mana yang kita tuju? Perpustakaan Fakultas atau Perpustakaan Universitas?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 13, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝐋 𝐈 𝐀 𝐑 [ON HOLD]Where stories live. Discover now