ₚₐᵣₜ ₃

163 34 11
                                    

23 Jully 3030, 10.00 KST

Baru saja sampai di depan rumah yang dapat dikategorikan megah,luftfi langsung saja berlari menghiraukan peringatan orang tuanya dan berhambur ke pelukan sang uncle.

"uncle lutfi kangen"ujar sang bocah menatap yang lebih tua darinya

"uncle juga kangen keponakan uncle ini,kalian apa kabar heum?"tanya lay yang masih memasang kacamata di kepalanya

"kabar kami baik oppa"ujar rose sambil bersalaman diikuti oleh lucas dibelakangnya.

"kabar baik juga kan hyung?"tanya lucas yang menurunkan bawaan mereka

"tentu saja,jika tidak aku tidak akan berada disini"kekeh lay tertawa pelan

"lay kebiasaan ih suruh tamu tunggu diluar,kalian masuk dulu"ajak krystal yang masih memakai celemek di tubuhnya

"aihs aku lupa,mianhe ayo masuk"ajak lay sembari mengendong tubuh lutfi

Suasana di rumah lay tak ada yang satupun berubah,rose sagat lega setidaknya lay sudah ada pembimbing dikala dirinya sudah berumah tangga.
Ya,tiga bulan setelah rose dan lucas menikah lay dan krystal menikah,bahkan krystal kini tengah mengandung dengan usia kandungan 6 bulan.

Awalnya lay sering melupakan krystal namun untungnya krystal masih bersabar menghadapi lay.


•••


Rose berdiri dari posisi jongkoknya tadi setwlah membersihkan beberapa kekacauan yang diakibatkan oleh anaknya itu, Ia berbalik dan masuk kedalam sebuah ruangan disampingnya. ia tahu itu ruang kerja kakaknya. Rose memperhatikan sekelilingnya. Ruang kerja kakaknya sangat monokrom.
ternyata kakaknya sama sekali tidak berubah,terbukti kala dirinya menghirup aroma mint yang berada di dlam ruangannya

Kemudian, Rose terfokus pada gitar putih  yang disandarkan pada kusen lebar jendela. Rose mendekat. Apa iya tidak salah lihat? Gitar itu bahkan seakan menyatu dengan background putih ruangan ini.

Rose kembali teringat dimana masa dia bermain gitar bersama kakaknya,bahkan saat kakaknya masih sibuk bekerja dan menyelesaikan tugas kuliahnya.

Sembari menatap lekat ke arah biola, Rose sedikit memiringkan kepalanya.
Tangan rose meraih bingkai foto masa kecil mereka yang tetap berada pada tempatnya

“Rose” gadis ini terlonjak kaget. Ia berbalik dan melihat  lay kakaknya  berdiri dibibir pintu putih ruangan. Kenapa kakaknya ini selalu hobi mengagetkannya. Pikiran Rose tentang benda-benda diruangan ini buyar sudah. Dan Rose mendengus kesal. Ia baru akan mengatakan jika

“Apa yang kau lakukan diruang kerja ku?” ujar lay sedikit mengerjai rose,lalu masuk lebih kedalam dan memperhatikan ruangan ini.

“aku adikmu,kalau kau lupa” lay  terkekeh kecil dan melihat raut kesal  Rose. Mungkin saat ini rose mengumpat tak jelas dengan pipinya semakin bulat, jlay selalu berhasil mengerjai adiknya dalam konteks apapun.

“Baiklah.” lay mengalah. Ia mendengar Rose mendengus karenanya. Dengan senang hati, lay melemparkan senyum sumringah khas-nya. “Aku kesini untuk mengajakmu kebawah karna istriku sudah menyiapkan makanan dan keponakanku sudah kelaparan” lanjut lay yang sudah membalikkan tubuhnya ke arah pintu keluar.

“baiklah aku akan menyusul” Gumam Rose yang masih setia menatap gitar dan bingkai foto keluarga mereka.

"sudah ku bilang,kau bisa membawa salah satu gitar itu tapi malah memilih meninggalkannya"ujar lay yang masih berada di pintu tanpa menatap rose.

"tidak perlu,ini bisa jadi kenang kenangan oppa"sungut rose lalu beralih keluar

"heum,aku akan menjaga ruangan itu agar tetap sama seperti dulu"ujar lay pelan namun tetap masih dapat di dengar oleh rose.

Sesampainya dibawah mereka sudah disuguhi dengan lutfi yang masih aktof aktifnya mengacak acak satu rumah lay dan lucas yang kelablakan dengan tingkah anak mereka,rose merasa tak anak dengan kakak dan kakak iparnya itu,terlebih lagi sang kakak ipar tengah mengandung

"biarkan dia rose,masih anak kecil"sanggah lay saat melihat rose hendak memarahi lufti

"Dapat,jangan nakal lagi"ujar lucas yang dapat mereka dengar sambil menarik pelan telinga sang anak

"sudahlah lutfi masih anak anak biarkan dia,sini sini makan"ujar krystal yang membantu membawa beberapa makanan yang disiapkan oleh para maid.

Dengan cepat lutfi berlari,membiat rose juga ikut berlari karna takut anaknya itu terjatuh,tapi sebaliknya lucas dan rose lau yang terjatuh karna bertabrakan.
Membuat seisi ruangan tertawa

"mom dad,sini ada kursi kenapa ngesot dibawah?"ledek putra mereka jahil

"Anak nakal"desis mereka pelan menahan malu

•••

"semua akan berjalan tanpa henti seperti bola berputar"-

"semua akan berjalan tanpa henti seperti bola berputar"-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

Next or unpub(?)

【𝟏𝟎】•°𝐈𝐧 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐢𝐚𝐧【𝐄𝐍𝐃】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang