03. A Day With You

1.4K 230 11
                                    

Loki dan aku tiba di depan gerbang perpustakaan yang membuka perlahan.

"Tunggu, mengapa kita ke sini? Ku kira kau akan mengajakku ke Taman Vertikal", tanyaku pada Loki.

Aku melepaskan genggaman tangan Loki.

Loki terkejut dan menoleh padaku. Ia menghela napas.

"Taman Vertikal adalah untuk urusan di malam hari. Sedangkan perpustakaan adalah untuk urusan di siang hari", jawab Loki.

Ia tersenyum, kemudian masuk ke dalam perpustakaan dan aku mengikutinya.

"Urusan apa?", tanyaku, masih mengikuti Loki ke sudut perpustakaan, tempat aku biasa membaca buku dengan ibuku.

"Urusan kita", jawabnya.

Loki membalikkan tubuhnya menghadapku, kemudian mengarahkanku untuk duduk pada kursi baca yang biasa ku duduki.

Berbeda hal dengan Thor yang kemarin duduk di hadapanku, Loki memilih untuk duduk di sampingku.

Loki menjentikkan jarinya, membuat beberapa buku beterbangan melaju ke arah kami berdua.

Aku yang tidak mengerti dengan situasi ini pun mengangkat tanganku dan menghentikan laju buku-buku yang sedang beterbangan.

Loki menoleh kemudian menatapku.

"Urusan kita? Aku tidak tahu kita punya urusan", tanyaku meminta penjelasan.

Loki menghela napas.

"Oh dear. Jadi begini nona, perpustakaan adalah tempat favoritmu, maka kita akan menghabiskan waktu di sini pada siang hari. Sedangkan, Taman Vertikal adalah tempat favoritku, maka kita akan mengabiskan waktu di sana pada malam hari", ujar Loki panjang lebar.

"Jadi 'urusan kita' maksudmu adalah menghabiskan waktu bersama?", tanyaku.

"Yep", sahutnya singkat.

Loki menjentikkan jarinya lagi, dan buku-buku yang sempat ku hentikan itu kembali melaju, dan mendarat di meja di depanku.

Aku menoleh memperhatikan Loki yang meraih satu buku dan mulai membacanya.

"Jadi kita hanya akan membaca buku sepanjang hari?", tanyaku.

"Bukankah membaca buku adalah hal yang paling kau suka? Terutama ketika sedang bersama ibumu?", Loki balik bertanya.

Pandangannya masih terpaku pada buku di depannya.

Aku diam, kemudian memutuskan untuk memilih-milih buku.

Ku raih sebuah buku dengan gambar sampul sebuah jam pasir.

'Sejarah Pasir'

Aku membuka halamannya dan mulai membaca.

---•••---

Selama beberapa saat hanya ada keheningan yang diselingi dengan suara gesekan kertas, ketika aku dan Loki membalik halaman buku.

"Kau begitu menyayanginya ya? Ibumu itu?", tanya Loki memecah keheningan.

"Kau sudah mengetahuinya, untuk apa bertanya?", sahutku.

"Aku sering memperhatikan ibumu dulu. Ia sangat mirip dengan ibuku. Sejujurnya mereka seperti kembar", kata Loki.

Aku menoleh.

Tatapannya masih terpaku pada buku di hadapannya.

"Mungkin itu alasan mengapa aku merasa kau dapat memahamiku. Kita berdua bahkan memiliki kemampuan sihir dan telepati yang sama", lanjutnya.

"Yah, kau benar. Kita memiliki kemampuan yang sama, hanya saja aku tidak mewarisi kemampuan ilusi sepertimu", kataku.

Loki mengangkat wajahnya, menatapku sesaat sebelum kemudian menjentikkan jarinya.

LOKI FANFICTION | I'LL BE YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang