01

571 66 12
                                    

Tring....tring...

Bel menandakan jam istirahat di sekolah SMA Bakti sudah berbunyi dan seluruh siswa langsung berlarian keluar kelas untuk mencari apa yang mereka inginkan. Ada yang berlari ke kantin untuk makan ada yang langsung kelapangan untuk main basket dan sejenisnya.

Para kaum Hawa kelas 12 IPA3 kini sedang heboh mendakati murid baru yang bernama Gilang Dika itu, mereka tak memperdulikan jam istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu mereka tetap merecoki meja Gilang.

"KALIAN TUH BISA PERGI GAK SIH ?!! ENGAP BANGET MEJA GUE!" itu suara Fenly yang mulai ngegas. Fenly dan Gilang mereka sekelas dan juga semeja karna kebetulan Fenly sendiri duduknya.

"Dah lah, Fen. Diemin aja" balas Gilang. Dia gak enak kalo harus ngegas karna dia baru aja masuk sekolah hari pertama..

"Iya nih Fen, Gilang aja gak heboh kenapa lo yang malah heboh" sahut salah satu siswi kelas ini, cukup terkenal disekolah karna dia juga cukup cantik dan baik juga.

"Lo itu berisik, Manda!!" teriak Fenly lagi.

Yang bernama Manda itu hanya memutar matanya malas, dia tuh musuh bubuyutan sama Fenly sejak kelas 10 mereka satu kelas sampai sekarang. Kenapa bisa dibilang musuh bubuyutan ? Karna kalo dikelas Fenly tuh berisik gak bisa disuruh diem, mulutnya melebihi punya Manda  kalo kata orang-orang dikelasnya.

"Lang, boleh minta nomornya gak?" Manda kembali bersuara

"Ganjen amat lu" suara Fenly kembali terdengar.

"Kenapa sih, Fen. Sirik lu ?"

"Idih gak banget"

"Dah lah kalian dari tadi ribut mulu" sela Gilang untuk memecah adu mulut kedua orang ini "dan untuk nomor gue, nanti aja gue laper pengen ke kantin. Temenin gue, Fen" sambung Gilang sambil berdiri.

Fenly tertawa keras "Kasian banget lu ditolak" ucap Fenly sebelum pergi ke kantin bersama Gilang.

|| • Kulkas • ||

"Hai kenalin gue, Arin" ucap siswi cantik yang bernama Arin itu sambil menyodorkan tangan kanannya pada Salsabila

Salsabila menatap Arin yang sedang tersenyum kepadanya lalu meraih tangannya "Salsabila, panggil apa aja bebas" ucapnya dengan tampilan senyum cantik dari wajahnya.

"Hai" sapa dua murid cantik dengan wajah kembarnya.

"Hai" balas Salsabila menatap keduanya secara bergantian.

Tahu apa yang di gambarkan wajah Salsabila, Arin membuka suara "Mereka kembar, Sal" ucap Arin, Salsabila ngangguk paham. "Mereka juga temen gue, yang sebelah kanan Vina yang kiri Vika" ucap Arin lagi

Salsabila masih tidak tahu apa yang membedakan mereka, dia hanya menatap si kembar itu secara bergantian. Yang ditatap juga menatap satu sama lain 'apa ada yang aneh' pikir mereka.

Arin mendekat ke telinga Salsabila lalu berbisik "Bedainnya si Vika cadel, dia adiknya" bisik Arin lalu berdiri lagi, Salsabila hanya tersenyum.

"Rin, kantin yu laper" ajak Vina

"Iya kantin yu" kembaran Vina bersuara

"Sal, ikut yu" ajak Arin

"Boleh, yu" Salsabila berdiri dari duduknya untuk beriringan ke kantin bersama tiga teman barunya.

Kulkas || Fiki UN1TY [On Going] [MAU DI REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang