1. Dunia Baru

237 45 49
                                    

~Beby~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~Beby~

"Beby! Sudah siap belum?" seru Mellisa Austin Derandra-selaku ibu kandung Beby-dari lantai bawah sambil membetulkan blazer formal berwarna hitam yang dikenakannya.

"Iya, Ma! Tunggu sebentar!"

Beby menyahut setengah berteriak sambil menuruni tangga dengan kaki kiri masih terpincang-pincang karena membetulkan sepatunya yang terselip.

Mellisa mendengus. "Kenapa lama banget sih By, nanti kamu telat loh, ini kan hari pertama kamu," omel Mellisa begitu melihat putri kesayangannya masih sibuk berkutat dengan tali sepatunya.

"Oke, sudah!" seru putrinya setelah selesai membetulkan tali sepatu.

Dengan girangnya Beby melompat mendekati Mamanya yang melipat kedua tangannya di dada karena kesal terlalu lama menunggu.

"Ma, jangan cemberut gitu ah, nanti cantiknya hilang loh. Yuk, berangkat sekarang!"

Beby nyengir berusaha membujuk ibunya, dan berhasil. Mellisa langsung tersenyum melihat tingkah putrinya.

"Papa mana?" tanya Beby.

"Papa sudah di dalam mobil, nungguin kamu dari tadi. Oh iya, tadi Mama udah siapin bekal buat kamu di meja makan," kata Mellisa menunjuk ke arah dapur.

Beby bergegas mengambil tas bekal bermotif pelangi di meja makan.

"Mama bikinin Beby bekal apa?" Beby mengendus sedetik. "Baunya enak banget," tanya Beby saat masuk ke jok belakang mobil.

Tampak dari kaca depan mobil Mellisa menyeringai kecil.

"Coba tebak, Mama bikin bekal apa?"

Hidung mungil Beby kembali mengendus tas bekal yang ia pegang. "Mm, seperti bau keju dan ... daging."

Beby berpikir sejenak. "Mama buat roti isi kesukaan Beby, ya?!"

Mellisa mengangguk. Senyum malaikatnya mengembang.

"Wah, makasih Ma!" Beby memeluk Mellisa lembut dari belakang.

Melly mengelus surai berwarna coklat karamel milik putrinya. "Sama-sama sayang."

Stevan Derandra-Ayah Beby-yang sedang mengendarai mobil tiba-tiba berdecak. "Drama apalagi ini? Masa cuman Mama doang yang disayang?"

"Hehe enggak dong Pa, Beby juga sayang sama Papa," ujarnya sembari mengecup pipi kiri Stevan.

Laju mobil Stevan terhenti di depan gerbang sebuah sekolah. Beby buru-buru memakai ransel dan menenteng tas bekalnya. Ia menghela napas panjang ketika turun dari mobil, berusaha menenangkan diri.

'Semuanya pasti berjalan dengan baik-baik saja, By.' Beby meyakinkan dirinya sendiri.

Sejenak ia memandang ke arah papan nama sekolah yang terbuat dari marmer itu, di sana tertulis SMA GALAKSI.

ICY SUGAR [HIATUS]Where stories live. Discover now