23

685 68 59
                                    


Hari ini Jihyun sudah bersiap untuk membawakan Kyungsoo bekal makan siang, ia merasa Kyungsoo benar-benar sudah berubah sekarang. Jadi apa salahnya dengan perlahan dia mengambil hati pria itu? Ia berharap Kyungsoo serius dengan ucapannya sewaktu di rumah sakit, saat ia mengatakan buatlah ia mencintai nya.

Tapi jika Ji-hyun terus berjuang untuk membuat nya jatuh cinta akan sia-sia bukan? Jika Kyungsoo bahkan sedikit pun tidak ada niat untuk mencintai Jihyun, tapi semoga saja Kyungsoo benar-benar mencintainya.

"Kau pasti sudah tidak sabar untuk bertemu papa kan?" Tanya Jihyun sambil mengusap perutnya. Ia terus saja tersenyum membayangkan Kyungsoo yang akan kaget dan senang karena kedatangan nya.

Saat ini ia berdiri menunggu taxi.

"Oh.." ucap Jihyun saat ada sebuah taxi, ia memberikan kode agar taxi itu berhenti. Setelah itu ia langsung memasuki taxi itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ini bayarannya.." Ji-hyun memberikan selembar uang pada supir taxi itu setelah ia sampai di sebuah gedung perkantoran suaminya. Jihyun tersenyum menatap gedung itu kemudian berjalan masuk.

"Jihyun Noona!" Teriak Sehun saat melihat Jihyun yang datang, pria itu langsung berlari bersama Jongin mendekati Jihyun.

"Jongin, Sehun.." balas Jihyun lalu melambaikan tangannya dengan senyuman lebarnya kepada pria itu, ia benar-benar bahagia saat ini.

"Huh, noona ada apa?" Tanya Jongin yang merasa khawatir, mereka seperti menyembunyikan sesuatu.

"Aku ingin makan siang bersama Kyungsoo, aku sudah membawakannya bekal.." jawab Jihyun dengan senyuman yang tak luntur di bibirnya sambil memperlihatkan paper bag yang ia bawa.

Tapi Jongin dan Sehun terlihat saling lirik seperti mengatakan sesuatu.

"Eumm, noona. Kyungsoo hyung sedang ada meeting.." ujar Sehun dengan wajahnya nyang tegang. Jihyun mengernyitkan dahinya heran, ada apa dengan kedua orang ini?

"Baiklah, akan ku tunggu, permisi" pamit Jihyun lalu melangkahkan kakinya masuk. Cukup mudah untuk Jihyun, karena untuk karyawan Kyungsoo sudah tau bahwa ia adalah istrinya.

"Bagaimana ini?" Tanya Sehun pada Jongin.

"Ckk halangi dia untuk masuk!" Jawab Jongin lalu berlari menyusul Jihyun.

"Noona, ada baiknya kita menunggu di cafe, karena di sini nanti noona akan merasa bosan" ucap Jongin yang mencoba untuk menghalangi Jihyun yang ingin bertemu Kyungsoo, tapi Jihyun hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Tidak, aku menunggu di ruangan nya saja.." ucap Jihyun yang sudah berada di lift. Ia memasuki lift itu, begitu pun Jongin yang masih mencoba untuk berusaha agar Jihyun tidak menemui Kyungsoo.

"Noo--"

"Jongin, aku bilang tidak ya tidak. Ruang Kyungsoo ada di lantai berapa?"

Jongin menghela nafasnya pelan, ia hanya tidak ingin Jihyun merasa terluka.

"Lantai 10" jawab Jongin pasrah. Ia harus mencari cara lain agar Jihyun tidak menemui Kyunsoo saat ini.

Jihyun pun menekan angka 10 di lift itu.

"Noona, Kyungsoo hyung akan sangat lama.." ujar Jongin yang masih terus mencoba untuk membujuk Jihyun agar tidak menemui Kyungsoo saat ini.

"Akan ku tunggu Jongin, tenanglah aku tidak apa.." balas Jihyun untuk meyakinkan pria berkulit tan itu. Lagi-lagi Jongin seperti mengeluh.

Sebenar mengapa Jongin bersikeras agar Jihyun tidak menemui Kyungsoo?i

Ting

Setelah sampai di lantai 10, lift itu berhenti dan langsung terbuka, Jihyun langsung keluar dari lift itu dan memperhatikan sekitarnya.

"Di mana ruangan nya?" Tanya Ji-hyun lagi.

"Noona, le--"

"Jongin, katakan di mana setelah itu biarkan aku menunggunya sendiri" ujar Jihyun memotong perkataan Jongin, ia sudah tau apa yang akan di katakan pria itu, pasti mengulangi permintaan yang sama. Kuping Jihyun sudah jengah mendengar nya.

"Hahh, baiklah. Noona hanya perlu berjalan lurus ke kanan, lalu ada pintu yang bertuliskan CEO DO'CORP, itulah ruangannya" jelas Jongin yang sudah pasrah, mau bagaimana lagi? Ia tidak bisa berbuat lebih, hanya itu yang bisa ia lakukan, apapun yang teejadi nanti, ia akan membantu Jihyun sebisanya, meski itu hanya menghibur nya dengan hal kecil.

"Baiklah, aku akan menunggu di sana. Sekarang kau temani Sehun yang sedang bertugas ya" ujar Ji-hyun lalu mengusap kepala bagian belakang pria itu pelan, ia sudah menganggap Jongin dan Sehun seperti adiknya.

Dengan wajah lesu Jongin hanya mengangguk.

"Aku permisi noona, jika butuh sesuatu hubungi aku" ujar Jongin lalu memasuki lift.

Jihyun hanya mengangguk menanggapi dan tersenyum, setelah lift itu tertutup Jihyun langsung berjalan kearah yang Jongin tunjukkan. Tanpa ia sadari lift itu terbuka kembali karena Jongin tidak benar-benar meninggalkan wanita itu, ia harus berjaga-jaga, tidak mau Ji-hyun terluka.

Sedangkan Ji-hyun sesekali menatap paper bagnya dengan senyuman baha6 di bibirnya. Ia tidak pernah merasa sebahagia ini di dalam dirinya.

Sampai ia menemukan sebuah pintu yang di tunjukkan oleh Jongin. Ia ingin mengetuk ruangan itu, tapi mengingat perkataan Jongin ia mengurungkan niatnya.

"Dia kan tidak ada di ruangan ini" ucap Jihyun lalu langsung memegang genggaman pintu itu

"Kyungsoo pasti se--"

Brukk

Ucapan Jihyun tergantung, bahkan paper bag yang ia oegang terjatuh kelantai, natanya memanas melihat apa yang ia lihat di depannya.

Jadi ini meeting yang di maksud Jongin dan Sehun sampai ia melarang nya untuk ke sini?

"Ji-hyun.." ucap Kyungsoo setelah melepas tautan bibirnya dengan Eunbi saat Jihyun membuka lintu ruangan itu.

Bahkan Eunbi langsung turun dari pangkuan Kyungsoo dan berdiri dengan menatap Jihyun dengan senyuman mengejek.

"Jihyun ak--"

Plak

Sebuah tamparan yang kuat Jihyun berikan pada Eunbi, sangat kuat sampai wanita terjatuh.

"Wanita penggoda!" Teriak Jihyun pasa Eunbi.

Plak!

Dan sebuah tamparan yang lebih kuat di berikan oleh Kyunsoo pada Jihyun.

"Ky-kyungsoo kau.." Air mata Jihyun sudah tidak dapat di bendung. Rasa tamparan yang di berikan Kyungsoo tidak seberapa dengan rasa sakit nya. Apa Kyungsoo membela Eunbi sampai menamparnya?

"Kau bodoh! Kau yang masuk ke hubungan ku dan eunbi! Dan kau juga yang merusak hubungan kami! Sekarang kau menyakitinya di hadapan ku?! Tindakanmu itu bisa saja menyakiti anak ku!" Teriak Kyungsoo pasa Jihyun.

Sedangkan Eunbi hanya tersenyum penuh kemenangan melihat drama yang terjadi di di hadapannya ini.

"Eunbi hamil.. dan aku juga mengandung anak mu!"

Kali ini Ji-hyun sudah hilang kesabaran, bahkan ia sudah berani membentak pria itu.

Mendengar perkataan Jihyun, Kyungsoo hanya tersenyum sinis.

"Anak haram mu itu?! Aku tidak akan pernah menganggap nya anak ku! Bahkan meski itu darah daging ku, aku tidak peduli" balas Kyungsoo tidak berperasaan.

Hati Jihyun benar-benar hancur di buatnya.

"Baiklah.." Jihyun menganggukan kepalanya pelan.

"Sekarang apa mau mu?" Tanya Jihyun pada akhirnya.

"Ingin kamu jangan datang ke kehidupan ku lagi"

TBC.

My Devil Husband (Dks x Njh) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang