Penyelematan

444 71 3
                                    

   Akhir-akhir ini Ayana jarang mendapatkan misi, gadis itu lebih sering mendapatkan tugas mengerjakan dokumen mengenai perjanjian antar desa yang diberikan oleh Tsunade.

   Ayana sadar kalau Tsunade itu tengah memanfaatkan dirinya, namun dia bisa apa? Ayana hanyalah Shinobi yang datang dari dunia luar dan kekuasaannya disini tidaklah sederajat dengan Tsunade meskipun gadis itu cerdas dan kuat.

   "Kalau aku jadi hokage nanti, akan ku suruh nenek Tsunade untuk mengerjakan seluruh dokumen pekerjaan ku!" Ayana berkata kesal sambil terus menerus menggoreskan tinta pena nya ke atas kertas.

   Jelas saja Ayana berkata seperti itu, gadis itu merupakan tipe orang pendendam.

   Tapi mungkin kah dendamnya itu terwujud? Bukankah hokage selanjutnya adalah Kakashi, Lalu Naruto? Bagaimana dia akan mewujudkan dendamnya?

   Ah tentu saja kalau dia ingin membalas dendam seperti itu dia harus memanfaatkan Kakashi atau Naruto bukan? Atau setidaknya dia jadi ajudan atau assisten hokage.

   Sebentar, kenapa dia jadi memikirkan itu? Yang lebih penting sekarang ini adalah menyelesaikan seluruh dokumen ini, lalu pergi kekedai Ichiraku.

   "Ah, Ai juga gak ada dirumah. Ishh, malangnya nasibku" dengusnya.

   Saat ini Aya memang tidak ada dirumah karena gadis itu tengah melaksanakan misi bersama anggota Anbu di desa Tsucigakurei. Entah apa yang dilakukan Aya di desa itu.

Tok tok tok

   "Siapa yang datang ke sini siang-siang begini?" Ayana bertanya malas ketika ada orang yang mengetuk pintu rumahnya.

   Ayana beranjak dari tempatnya dengan malas. Dia berjalan ogah-ogahan menuju pintu rumahnya.

   "Ayana Nee-san!"

   "Demi kentutnya Aya yang wanginya seperti bunga bangkai, Sialan! Kau mengejutkan ku Konohamaru!" Ayana melatah saat dirinya terkejut mendapati Konohamaru berteriak kencang memanggil namanya.

   "Maaf Nee-san, aku buru-buru kesini karena nenek Tsunade memintamu datang ke kantor hokage" kata Konohamaru dengan Nafas terengah, menandakan kalau anak itu kelelahan akibat berlari menuju kerumah Ayana.

   "Dipanggil? Buat apa? Kalau cuma buat di suruh ambil dokumen lagi aku gak mau!" Ayana langsung menolak.

   "Tidak bukan untuk itu Nee-san" bantah Konohamaru sedangkan Ayana hanya mengangkat sebelah alisnya tak paham.

   "Ayana Nee-san, anda dipanggil gondaime karena anda diminta menjalankan misi!" Moegi yang berdiri di sisi kanan Konohamaru ikut berbicara.

   "Huh? Misi apa?" Ayana kini memasang mode serius nya.

   "Itu, Nee-san...anda...di suruh menyusul Tim Kakashi-san dan Guy-san" Udon menjawab sambil menyedot ingus nya.

  Ayana diam sejenak mendengar itu. Ada misi apa memangnya sampai harus mengirimkan dirinya menyusul timnya Kakashi dan Guy? Padahal kalau dilihat untuk ukuran misi tingkat chunin, dua tim itu cukup menjamin untuk menyelesaikannya tanpa masalah.

   "Aku perlu keterangan yang jelas Konohamaru" kataku mengode untuk meminta penjelasan lebih lanjut pada Konohamaru.

   "Aku tidak bisa menjelaskan nya Nee-san, otak ku terlalu rumit merangkai semua penjelasan itu" kata Konohamaru.

   "Yah itu karena kau bodoh" cibir Ayana.

   "Yana-nee! Ini bukan waktunya untuk berdebat!" Konohamaru berteriak kesal.

   "Baiklah, aku minta maaf. Kalau kau sulit menjelaskan nya kenapa kau datang kemari untuk menjemput ku? Kenapa bukan Shikamaru atau yang lainnya?" Tanya Ayana.

Naruto Shipuden: Hoshino Clan [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang