01

325 37 6
                                    

Seorang siswa sedang berjalan menuju sekolahnya sambil tersenyum. Ia senang karena hari ini adalah hari kelulusannya.

Namun senyumnya hilang ketika kedua temannya dengan tidak santai menubruk badannya dari arah belakang.

"Junghwan! Ni-ki! Ngagetin aja sih," protesnya.

"Hehe, sorry," ucap Junghwan, sementara Ni-ki hanya memberikan cengiran nya.

"Eh, kita lari yuk. Siapa yang terakhir sampai di sekolah, dia yang traktir," usul Ni-ki.

"Apa sih, Ki? Random banget." -Junghwan.

"Ga tau, tiba-tiba kepikiran aja gitu," jawab Ni-ki.

"Setuju! Gue duluan ya. Sampai ketemu di sekolah."

"Gue juga," ucap Junghwan.

"Jongseob! Junghwan! Kok gue ditinggal?!" teriak Ni-ki ketika Junghwan dan Jongseob berlari meninggalkannya sendiri.

Sedetik kemudian, ia pun mulai berlari menyusul teman-temannya.

◻◻◻

"Capek juga ya," ucap Junghwan kepada Jongseob sambil mengatur napasnya. Mereka berdua baru saja tiba di sekolah.

"Nah itu Ni-ki," kata Jongseob lalu tertawa melihat Ni-ki yang sedang berlari dengan wajah cemberut.

"Fighting! Fighting! Fighting!" sorak Junghwan dan Jongseob menyemangati Ni-ki.

"Yeay!" Akhirnya, Ni-ki pun sampai di hadapan mereka berdua.

"Yuk, kantin," ajak Junghwan.

"Tunggu bentar napa? Gue masih capek ini," protes Ni-ki.

"Lima detik dari sekarang," ucap Jongseob.

"Gak! Gak! Apaan? Udah ninggalin trus cuma dikasih lima detik buat istirahat," protes Ni-ki lagi.

"Yaudah, sepuluh detik," balas Jongseob.

"Oke."

Setelah sepuluh detik, mereka pun pergi ke kantin untuk jajan. Junghwan dan Jongseob berjalan dengan semangat, sementara Ni-ki berjalan dengan wajah datar.

"Jangan banyak-banyak jajannya, apalagi lo, Wan!" tegas Ni-ki sambil menunjuk Junghwan.

"Iya iya, palingan gue beli donat lima," canda Junghwan.

"Wawan!"

"Iya iya, lo bayar yang dua aja, yang tiga lagi biar gue bayar sendiri," ucap Junghwan lalu membayar tiga donatnya.

"Lo beli apa, Seob?" tanya Ni-ki. Namun tidak ada jawaban dari Jongseob.

Ia membalikkan badannya ke arah Jongseob. "Seob?" Tetap tidak ada jawaban, Jongseob tetap menatap jajanan yang ada didepannya.

Ni-ki menepuk bahu Jongseob. "Jongseob!"

"Hah?" tanya Jongseob.

"Lo kenapa? Daritadi gue panggil ga nyaut."

"Oh, mungkin ga kedengeran," jawabnya.

"Ga kedengeran gimana? Junghwan yang ada disana aja denger kalau gue manggil lo. Ya kan, Wan?" tanya Ni-ki yang dibalas anggukan oleh Junghwan.

"Lo kenapa? Lo mau ini?" tanya Ni-ki sambil menunjuk jajanan yang ditatap oleh Jongseob tadi.

"Eh, ini kan kentang goreng. Sejak kapan lo suka kentang goreng?" celetuk Junghwan.

Jongseob tidak menjawab pertanyaan dari Junghwan, hingga Ni-ki pun menyadari sesuatu.

"Kentang goreng kan kesukaan Soul, Wan," bisik Ni-ki kepada Junghwan.

Mistake || Kim Jongseob [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang