Suna x Reader

48K 1.2K 495
                                    

Suna × drunk! Reader

Fandom: haikyuu
________________

[name] menghela nafas panjang. Sudah berhari-hari ia menangisi mantannya, Miya Atsumu. Baru saja ia diputuskan olehnya.

[Name] menuangkan wine ke gelasnya sekali lagi. Suasana rumah nya sangat sepi. Tentu saja. Hanya ada dirinya dirumah tersebut. [Name] tinggal sendiri.

"Kita putus,"

Bahkan kata-kata Atsumu masih terngiang-ngiang di kepalanya. [Name] mengacak rambutnya kasar. Dia mendecih lalu menegukkan wine miliknya.

"Kau selalu bermanja padaku."

Padahal [name] hanya memberi perhatian padanya. Walau sudah berhari-hari lewat namun rasanya masih sakit.

"Aku jadi merasa jijik."

Ah, bahkan saat itu dirinya hanya diam saking shocknya. [Name] juga menangis, namun Atsumu hanya membiarkannya. Seharusnya [name] tahu jika Atsumu selama ini tidak menyukainya.

Hingga terdengar dering ponsel. [Name] mengambil ponselnya. Ternyata itu teman saat ia bersekolah SMA, Suna Rintarou. Dalam keadaan mabuk [Name] mengangkat ponselnya.

"Ahh... Kenapa meneleponku? Hiks... Rintarou.... Hiks.." kata [Name] dengan suara parau. Rambutnya acak-acakan, bahkan ada kantung mata. Bahkan saking seringnya menangis air matanya hingga tak dapat keluar kali ini. Kamarnya juga gelap dan acak-acakan.

"[Name]? Kau kenapa?" Balas Suna. Tentu saja Suna khawatir. Terdengar dari suara [name] saja pasti dapat membuat siapapun khawatir.

"Ahh... Aku diputuskan oleh Atsumu."

"Apa?" Setelah berkata begitu. [Name] seperti mendengar jika Suna seperti sedang berjalan dengan terburu. Tapi biarlah, [Name] tidak memikirkannya.

Lama tak ada suara dari [Name]. Hingga Suna memanggil nama [name].

"[Name], aku ada didepan rumahmu." Katanya. Dengan susah payah kau berdiri dan menuju pintu luar. Berjalan saja [Name] sudah sempoyongan karena ia sedang mabuk. Namun, akhirnya ia dapat membukakannya untuk Suna.

"Rintarou..." Panggil [Name] dengan suara rendah. Suna membulatkan matanya. Terkejut dengan penampilan [Name] yang tidak seperti biasanya. Ah, dia bahkan tidak menyangka kau segitu sukanua dengan pria bernama Miya Atsumu.

Kau yang selalu menjadi matahari di mata Suna, menjadi hancur begini. Suna jadi merasa kesal dengan Atsumu. Yah, Suna menyukai [Name] sejak SMA. Namun Atsumu sudah mendapatkannya duluan. Suna memang berharap kalian berpisah. Tapi, jika kau sampai bersedih begini. Suna jadi merasa kasian padamu.

Ah, beraninya Atsumu menghancurkan wanita kesayangan Suna. Ketika mereka ketemu nanti mungkin Suna akan membalasnya dengan kekerasan. [Name] menjatuhkan badannya ke Suna.

Tapi Suna hanya diam. [Name] melingkarkan tangannya ke badan Suna. Sekali lagi ia menangis tanpa air mata yang keluar.

Suna langsung menggendong [Name] ala bridal. Seketika itu juga, mata mereka saling bertemu.

"Seharusnya sejak awal kujadikan kau milikku ya?" Kata Suna dengan suara rendah. [Name] yang sedang mabuk tidak terlalu mendengarkannya. Suna berjalan ke kamar [Name] lalu menaruh di kasut [Name].

Ini bukan pertama kalinya ia kekamar [Name] apalagi kerumahnya. Dulu saat SMA ia pernah kerumah [Name] bersama yang lainnya.

[Name] yang baru saja ditaruh Suna dikasur langsung memegang lengan Suna secara tiba-tiba. [Name] juga menarik tangan Suna hingga membuat Suna berada di atasnya. Untung saja Suna langsung sigap menahan badannya dengan tangannya.

"Tsumu..." Panggil [Name]. Sekarang Suna paham. [Name] sepertinya daritadi menganggap dirinya adalah Atsumu. Apa [name] sedang mabuk berat? Heran Suna.

"Tidak. Aku bukan Atsumu." Tolak Suna. Tapi [Name] tidak mendengarkannya. Dia benar-benar sudah dikendalikan oleh alkohol. [Name] mengalungkan tangannya di leher Suna.

[Name] mulai menciumi bibir Suna. Namun Suna menolaknya. Suna tahu jika [Name] tidak menganggapnya sebagai Suna tapi Atsumu.

"Tidak. Ini salah." Kata Suna. Ia akan melepas tangan [Name] yang dikalungkan dilehernya. Namun tidak diduga. [Name] menarik Suna ke kasur. Keadaan sekarang [Name] sedang duduk diperut Suna.

"Aku... aku ingin memilikimu, Atsumu." Suna hanya diam. Hatinya sakit. [Name] mengelus pipi Suna dengan lembut. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Suna. Manik [your eyes] yang dahulu berkilau sekarang tidak berkilau kebali.

"Kenapa kau tidak bisa melihatku? Nee... Tsumu. Aku mencintaimu." Lagi-lagi [Name] mengeluarkan air matanya. [Name] mencium kembali bibir Suna yang ia kira adalah Atsumu.

Suna merasa ini salah. Tapi ia menikmatinya. Tapi tetap saja salah. Tapi... apa Suna salah jika ia ingin [Name] menjadi miliknya?

Suna membalikan posisi. Saat ini ia diatas [Name].

"Kau yang memulainya. Aku akan menjadikanmu milikku malam ini, sweetheart." Bisik Suna di telinga [Name] yang membuat wanita itu merasa tergelitik dibagian telinganya. Suna menjilati telinga [Name]. Ia menggigitnya lalu mengemutnya. Karena ulahnya pula [Name] mengeluarkan suara yang terdengar indah ditelinga Suna.

Suna melucuti baju [Name]. [Name] sendiri hanya diam. Masih dalam efek alkohol. Suna menyentuh belahan dada [Name] dengan jari telunjuknya. Ia mengelusnya hingga berhenti di perut [Name].

"Badanmu benar-benar indah. Semoga si sialan Atsumu itu tidak pernah mencicipi badanmu. Hanya aku yang boleh." Kata Suna. Ia menyeringai. Suna tidak pernah berpikiran momen ini akan kejadian.

Suna mencium bibir [Name] kembali. Tangannya yang bebas itu meremas sebelah dada [Name]. Suna melepas ciumannya. Ia ingin mendengar suara indah dari [Name].

"Kau menyukainya?" Tanya Suna sambil memainkan dada [Name] dengan tangannya.

"Ahhh!! Ahhn~ Atsumu! Aku suka! Apapun yang kau lakukan padalu aku suka!" Kata [Name] dengan senyuman lebar di wajahnya. Suna mendecih. Atsumu lagi yang [Name] sebut. Suna mencium leher [Name] lalu membuat kissmark.

"Ahhn~ ahhngh~"

"Kissmark ini pertanda kau adalah milikku seorang." Kata Suna. Lalu ia membuat kissmark kembali didaerah dada. Suna melucuti bajunya hingga tak ditutupi satu helai benang pun pada dirinya. Kedua orang tersebut telanjang diruangan yang sama.

Suna mengelus kewanitaan [Name]. Ia melirik wajah [Name] lalu menatap kembali ke kewanitaannya.

"Kau benar-benar terlihat sangat menggoda." Kata Suna. Suna menciumi kewanitaan [Name], lalu memasukan lidahnya ke kewanitaan [Name]. [Name] menjerit kegirangan.

"Lihat? Aku lebih baik darimana mantan sialanmu itu." Kata Suna. Suna  mengangkat kaki sebelah [Name] lalu membuat kissmark di paha [Name] didekat kewanitaannya. Suna tidak membuatnya sekali tapi berkali-kali.

"Ini yang terakhir. Tahanlah." Kata Suna. Ia memasukan kejantanannya pada kewanitaan [Name]. [Name] memekik kesakitan. Bahkan ia mengeluarkan sedikit airmatanya saking sakitnya. Tentu saja ini pertama kalinya.

Keperawanan wanita itu telah diambil oleh Suna rintarou. Darah keluar dari kewanitaan [Name] pertanda keperawanannya telah hilang.

"Baguslah ini pertama kalinya." Gumam Suna. Saat kejantanannya sudah benar-benar masuk ia menggoyangkam pinggulnya. [Name] dengan keadaan lelah ia mendesah karena Suna.

"A-ahhh!! Ahh~ ahhn~ p-percepat!! Ahhn~"

"Baiklah, sweetheart" kata Suna. Ia mulai menggoyangkan pinggulnya dengan cepat. Hingga ia akan keluar.

"A-ahh! Ahhn~ aku akan keluar!"

"Hngh~ aku juga." Balas Suna. Hingga saat mencapai batas Suna mengeluarkan spermanya kedalam kewanitaan [Name].

Tentu saja. Ia ingin gadis itu menjadi miliknya.

_______________

A/N:

Yang mau req, req aja hayu readerku yang horuni

lemon [Random Chara X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang