Chapter 21

2.2K 211 0
                                    

Luna dan Kiara saling pandang. Sedangkan pangeran dan putri gelisah karena mereka mengetahui siapa Kiara. Ia adalah salah satu siswa Valen Academy yang terkuat, dia memiliki 3 element.

Luna menyerang Kiara dengan element tumbuhan tetapi Kiara menghindarinya. Kiara menyerang menggunakan Api membuat bola api dan langsung mengarahkan ke Luna.

Duarr....

Api itu bertubrukan dengan dinding pelindung menimbulkan suara yang besar.

Luna menghindarinya dan langsung melesat menyerang perut Kiara. Membuat Kiara terjatuh, dia memanggil partnernya. Luna yang menyadarinya juga memanggil partnernya.

"Erri,"panggil Luna

Muncul lah Unicron yang indah, bahkan hampir semua terpesona akan keindahannya. Sedangkan partner Kiara adalah kucing.

Mereka saling menyerang, kucing itu menjadi besar.

"Erri, serang kucing itu,"kata Luna

Erri mengangguk dan langsung menggunakan element apinya. Kucing tersebut langsung menghindari.

Kiara menatap tajam Luna yang sedang memperhatikan Erri, dia menunjukkan smirk nya. Kiara membuat bola Api tanpa Luna sadari, dia langsung mengarahkannya ke Luna. Luna yang sudah menyadari langsung terbelalak dia membentuk perisai pelindung, tapi dia kalah cepat. Erri yang menyadari tuannya dalam masalah langsung melesat kesana. Dia melindungi Luna menggunakan perisai apinya yang dalam sekejap sudah bisa dibuat.

Setelah api itu lenyap Erri sepertinya sangat marah dia menatap tajam Kiara dan partnernya. Erri melesat ke arah kucing itu dan menyerang membabi buta. Kucing itu pingsan, Luna terkejut.

Erri melesat ke arah Kiara dan menyerangnya. Dia tidak peduli kata-kata Luna yang sudah memanggilnya.

"Erri, ini sudah selesai lepaskan Kiara!"

Pertarungan ini sudah selesai karena Partner Kiara sudah pingsan itu lah peraturannya. Erri tetap menyerang Kiara, sampai Kiara tidak bisa menghindari serangannya Erri. Dia pingsan.

Erri melesat ke arah Luna dan menunduk karena dia melawan perintah Luna.

"Kenapa kamu terus menyerang?! Aku sudah bilang berhentikan!"kata Luna.

"Maaf, tuan ku hampir terluka makanya aku marah,"kata Erri.

Luna tersenyum tipis,"terimakasih sudah memenangkan pertarungan ini. Erri silahkan pergi."

Erri mengangguk dan pergi dari sana.

"Pemenangnya adalah Luna Elivine Jasmine Dari Rose Academy."

"Hebat banget partner lo, "kata Niko menatap Luna yang berjalan ketempat duduknya.

"He'em, gue juga hebat,"kata Luna.

"Lo hebat dari tadi diam aja tuh,"kata Niko.

"Yaa kalau gue ikut, itu namanya keroyokan,"kata Luna.

"Iyain,"ujar Niko.

"Pertarungan selanjutnya yaitu Aletta Valeryna lavender dari Rose Academy melawan Salsabila dari Ruby Academy."

Aletta turun dari tempat duduk, dan berjalan santai ke arah Salsa.

"Siap-siap Lo kalah,"kata Salsa angkuh.

"Ck...nanti kebalikannya lagi,"ujar Aletta.

"Kita buktikan aja,"ucap Salsa.

Mereka saling menyerang Aletta terlihat sangat santai. Dia membuat tombak es, dan mengarahkan kepada Salsa. Salsa membuat perisai, tetapi perisainya tidak kuat membuat dirinya terpental.

Aletta menatap Salsa, dia mengeluarkan partnernya yaitu Rubah. Rubah itu Melesat ke arah Salsa mengarahkan bola apinya, dan Aletta berlari kearah samping dimana Salsa menghindari serangannya. Dia memukul perut Salsa, dugaannya benar salsa akan menghindar ke sana. Salsa pingsan, Aletta menatap Salsa meremehkan.

"Pemenangnya adalah Aletta Valeryna lavender."

Pertarungan terus berlanjut, pangeran dan putri baru Luna dan Aletta saja yang bertarung. Banyak yang terluka, Rose Academy lebih unggul dari Academy yang lain.

"Pertarungan selanjutnya Ana Stefani Lily dari Rose Academy melawan Erisa Gabriella dari Valen Academy."

"Semangat Ana,"kata Tasya menyemangati. Ana mengangguk dan tersenyum.

Ana menatap Erisa yang turun dari tempat duduknya. Dia membaca pikiran Erisa.

"Dia Tuan Putri, aku pasti kalah. Aku harus gimana? Aku akan curang,"itulah isi pikirannya.

Ana menatap Elisa remeh, dia ingin curang? Itu ngak akan terjadi.

Elisa menatap Ana, dan langsung melesat kearah Ana. Dia menggerakkan sulur-sulur dan mengikat Ana, dia mengeluarkan partnernya menyuruh untuk menyerang Ana.

Sedangkan Ana diam tetapi dia merencanakan sesuatu, dia membakar sulur-sulur yang mengikat dirinya. Setelah lepas dia melihat Elisa yang sedang lengah, dia mengeluarkan element Apinya dan mengarahkan ke arah Elisa.

Partner Elisa yang menyadarinya langsung membuat perisai, dan Ana mengeluarkan Partnernya menyuruhnya menyerang partner Elisa.

Duar...

Elisa terpental jauh, dia menatap tajam Ana.

Ana melesat menyerang Elisa membuat Elisa merintih kesakitan. Elisa pingsan.

"Pemenangnya adalah Ana Stefani Lily."

Ana tersenyum dan berjalan ke tempat duduknya.

"Dia pengen curang sama gue,"katanya kepada pangeran dan putri.

"Ha? Masa' sih?"tanya Luna tak percaya.

"Iya, gue baca pikirannya,"ucap Ana.

"Bagus, kalau lo ngak kepikiran buat baca pikirannya pasti lo ngak bakal tahu,"kata Aletta.

"Iya."ujar Ana.

"Semoga ngak aku sekarang,"kata Tasya takut.

"Jangan takut Tasya, percaya saja diri kamu bisa."

"Pertarungan selanjutnya Niko Roselina melawan Raka Andara."

"Semangat kak,"ucap Tasya tersenyum.

"Iya adik ku,"kata Niko mengacak rambut Tasya.

Niko berjalan ke area dan meneliti Raka. Dia seperti pernah bertemu orang ini, mungkin hanya pikirannya.

Niko ingin membaca pikiran Raka tetapi seperti ada yang menghalangi.

"Ada apa ini?"batin Niko.

Niko bertelepati dengan Alex.

"Alex!"

"Apa?!"ujar Alex di tempat duduk.

"Lo bisa ngelihat masa depan sekarang! gue ngak bisa baca pikiran lawan gue!"

"Lo harus hati-hati sama dia, jangan sampai lengah. Dia salah satu dari penyihir hitam yang menyamar!"

"Oke."

Telepati terlepas, Alex sudah mengetahui dari tadi tetapi dia lupa memberi tahukan Niko.

Niko menatap Raka, sedangkan yang ditatap seperti meremehkan Niko.

****

Jangan lupa vote dan coment 💖

Rose Academy [SELESAI] ✅Where stories live. Discover now