#2

217 7 0
                                    

Jiyoon lagi-lagi mengangguk tanpa melihat Chanyeol, padahal dia sudah lapar dari tadi tapi tiba-tiba kehilangan selera makan setelah membicarakan Woohyun.

"Really? How's his response?" tanya Chanyeol semangat bahkan sampai menghentikan pemasukan bibimbap ke dalam mulutnya.

"Ya.. begitulah Yeol," ucap Jiyoon seraya mengedikkan kedua bahu nya. Chanyeol tau pasti, ada sesuatu yang tidak bagus dibalik kata "ya begitulah" tersebut.

"See? There's nothing you need to know, Chanyeol-ah. Aku bisa menanganinya sendiri. Sekarang makan saja bibimbapmu dengan tenang." lanjut Jiyoon seraya menunjukkan sebuah senyum manis, namun tetap saja kesedihan masih terpampang jelas di wajah dan mata coklat tua nya.

Chanyeol hanya diam saja, tapi sebuah perasaan janggal dan kekhawatiran tidak bisa ia hindari begitu saja, apalagi yang mengalaminya adalah saudara kembarnya sendiri. Ia tidak bisa berbuat banyak karena ketika situasi sedang begini, Jiyoon akan banyak diam, dan sekarang Jiyoon hanyalah memakan bulgogi tanpa bicara.

Cahaya terang dan bergetarnya meja makan yang berasal dari ponsel Jiyoon membuatnya sedikit terlonjak, menandakan bahwa sedari tadi ia melamun dan memikirkan hal lain.

"Nam Woo Hyun" dengan emoji bintang diakhir nama tertera jelas di bagian atas Samsung Note 4 milik perempuan manis itu. Karena tidak ingin mengingat lagi kejadian tadi pagi, Jiyoon membiarkan ponselnya berbunyi dan mencoba menghiraukan Woohyun yang menelfon.

"Tidak diangkat?" Chanyeol mengalihkan pandangannya ke ponsel Jiyoon, sementara yang ditanya pun hanya diam dan memainkan makanannya. Chanyeol berdecak dan mengambil ponsel adiknya tersebut dan menslide ke kanan sebuah tombol hijau.

"Ada apa?" Chanyeol memulai pembicaraan.

"Ini Chanyeol? Hei, kenapa kau yang mengangkat telfon Jiyoon?"

"Tidak boleh? Lagipula aku kan kakaknya, cepat katakan yang ingin kau bicarakan atau aku akan menutup telfonnya."

"Ishh baiklah. Aku hanya ingin berpesan kalau kau sedang bersama Jiyoon, bilang padanya untuk menemuiku di lapangan basket sekarang, oke?"

"Memang ada masalah apa dengannya?"

"Apa perlu kau tau? Sudahlah beritahu saja dia sesuai yang aku katakan!"

"Eyy jjinja. Ya ya ya aku mengerti."

Just Love and Trust Me (pt. 1)Where stories live. Discover now