05

1.2K 166 3
                                    

Suasana rumah Mark terasa ramai, padahal di rumahnya hanya ada Jeno, Sungchan, dan Haechan. Siapa lagi kalau bukan Haechan yang tidak membuat keributan di pagi hari.

Setelah dua hari kemarin berbelanja keperluan natal, hari ini mereka sibuk menghias pohon natal.

Tidak seperti sebelumnya, Jeno, Sungchan, serta Haechan terlihat antusias sekali menghias pohon natal. Ya meski masih di sertai perdebatan kecil, karena perbedaan pendapat. Tapi mereka tetap bekerja sama untuk perayaan natal tahun ini.

"Mark Hyung, jangan melamun. Bantu aku menghiasi ini"

Suara Haechan menyadar kan Mark yang hanyut dalam pemikiran nya. Seolah tersadar Mark segera menghampiri Haechan.

Mark berjalan dengan hati-hati melewati pernak-pernik Natal yang berserakan.

Bugh!!

Mark jatuh tersungkur, tiba-tiba dirinya kehilangan ke seimbangan. Dan untuk pertama kalinya penglihatannya mengabur. Mark memperhatikan sekitar dan mencoba untuk tenang.

Mark melihat orang di depannya yang mengguncang bahunya. Mark tidak bisa mendengar apapun. Ini yang membuat jantung Mark berdetak dua kali lebih cepat.

"MARK HYUNG!!!"

Suara teriakan Haechan dan guncangan di bahunya yang kuat membuat Mark mendapatkan kembali penglihatan dan pendengaran nya. Di lihatnya Haechan yang menatapnya khawatir dan mata itu berkaca-kaca. Ia memperhatikan sekitar dan melihat Jeno dan Sungchan juga sama khawatir nya seperti Haechan.

"Hyung kenapa?" tanya Haechan syarat akan rasa khawatir.

Mark membawa Haechan ke dalam pelukannya, bermaksud memenangkan nya. Padahal saat ini dirinya juga memenangkan diri.

"Maaf membuat mu khawatir" kata Mark dengan mengusap punggung Haechan lembut.

"Mark hyung sakit?" Tanya Haechan sekali lagi.

"Seperti nya aku perlu istirahat, semalam aku harus menyelesaikan pekerjaan ku" bohong Mark. Ia juga menggerakkan bibirnya seolah mengatakan 'aku baik-baik saja' pada Jeno dan Sungchan.

"Mark hyung istirahat saja. Supaya nanti malam kita bisa bersenang-senang" kata Sungchan.

"Biar aku dan Sungchan yang menyelesaikan nya" balas Jeno membantu perkataan Sungchan.

Haechan mengangguk mengerti, dan membantu Mark berdiri. Dan tidak seperti biasanya, Mark mampu berdiri dan berjalan dengan normal menuju kamarnya. Mark bernafas lega, ia pikir akan kesulitan.

"Jangan khawatir, nanti malam aku akan baik-baik saja" kata Mark yang masih melihat kekhawatiran dari wajah Haechan.

"Bagaimana aku tidak khawatir, Hyung seperti tidak mendengar ku tadi, Hyung juga diam saja saat Hyung melihat ku" tangis Haechan pecah, setelah meluapkan ke khawatiran nya.

Mark diam melihat Haechan, tangan nya ia gunakan untuk menarik Haechan agar duduk di sebelahnya. Di hapus nya air mata itu di wajah Haechan dengan lembut.

"Maafkan aku" gumam Mark pelan tapi masih bisa di dengar Haechan.

"Sekarang Hyung istirahat saja. Janji nanti malam kita harus bersenang-senang" kata Haechan melepas pelukan Mark dan membaringkan nya. Menyelimuti Mark sebatas leher.

"Jangan menangis lagi, air mata mu terlalu berharga" kata Mark dengan senyumannya, bermaksud menjaili Haechan.

"Hyung ~" rengek Haechan dengan menghirup ingusnya yang hampir jatuh "Sudah istirahat sana" kata Haechan meninggalkan kamar Mark.

Selepas kepergian Haechan, Mark bangkit dari tempat nya. Ia berjalan menuju meja tempat ia menyimpan obat. Dan segera meminumnya.

Dan setelah nya Mark menghubungi dokter yang biasa menangani nya. Untuk menanyakan kerusakan saraf nya sudah separah apa.

Hangat, Musim Dingin Bersama Mu || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang