05. He Left

18 1 0
                                    

"Na, ada yang mau gue omongin sama lo."

Ucap Jay saat dirinya dan Kirana sedang makan siang di restoran langganan mereka. Kirana yang memang merasa aneh dengan sikap sahabatnya hari ini langsung  mengalihkan atensinya.

"Ya ngomong aja Jay"

Setelah Kirana mempersilahkan, Jay malah tampak ragu untuk mengutarakan apa yang ingin dibahasnya dengan sahabatnya itu. 

"Katanya ada yang mau diomongin, kok diem? Ada apa Jay?" 

"Gue bingung gimana ngomonginnya ke lo Na."

"Ah elah, pake bingung segala. Tinggal ngomong aja ribet lu ah."

Tiba-tiba, "Gue mau balik ke Amerika."

Uhuk! Uhuk!

Kirana yang kaget dengan perkataan Jay barusan, tersedak dan terbatuk-batuk hingga sebagian makanan yang sedang dikunyahnya muncrat ke arah laki-laki itu.

"Jorok lo Na." Kata Jay seraya menjauhkan diri sambil membersihkan kemejanya yang terkena beberapa butiran nasi akibat semburan Kirana. Sedangkan sahabatnya itu masih berusaha meredakan batuknya.

"Maaf, maaf. Tapi lo nggak lagi bercanda kan?" Tanya Kirana setelah menenggak habis jus jeruknya serta membersihkan mulutnya dengan tisu yang diberikan Jay.

"Nggak."

"Eh seriusan? Kenapa?"

"Grandpa minta gue ngurus perusahannya."

"Lah kan ada papa lo?"

"Papa gue udah sibuk sama perusahaannya sendiri. Lagipula lo tau kalo papa gue itu anak tunggal dan secara otomatis cucunya Grandpa sama Grandma gue ya cuman gue doang."

"Terus urusan lo di kampus gimana?"

"Gampang kalo itu. Tinggal gue hibahin ke lo, beres urusan."

Kirana yang tak menyangka jawaban Jay akan seperti itu langsung mengubah raut mukanya yang serius menjadi death glare.

"Hahahaha.. Nggak Na, nggak. Bercanda kali. Serem tau muka lo. Tapi apa yang gue bilang ada benernya kan? Mawa yang lagi bimbingan skripsi sama gue bakal jadi tanggung jawab lo sebagai rekan dospem gue kalo gue udah nggak jadi dosen lagi."

"Jay, jangan pergi ya?"

Kirana tidak bisa bohong kalo ia merasa sedih saat tahu bahwa Jay akan kembali ke Amerika. Apalagi laki-laki itu akan meneruskan perusahaan kakeknya disana. Tentu saja, kemungkinan ia tak kembali ke Indonesia sangatlah besar.

Kalo boleh jujur, Jay sebenarnya tak ingin kembali ke Amerika yang artinya ia akan meninggalkan Kirana. Karena jika ia benar-benar berangkat kesana dan meneruskan perusahaan Grandpa-nya disana, ia akan sulit untuk kembali ke Indonesia karena sibuk.

Tapi di sisi lain, ia tak bisa menolak permintaan tersebut karena siapa lagi yang akan meneruskan perusahaan yang dirintis sedari Grandpa-nya muda itu kalo bukan dirinya? Yang notabenenya sebagai cucu tunggal di keluarganya.

"Na, jujur gue juga nggak mau balik kesana. Karena menurut gue, kehidupan gue ya disini. Bareng sama papa, mama gue juga lo, sahabat gue. Dan satu hal yang tentu lo tau. Alasan gue yang nggak mau balik kesana ya karena gue nggak mau ngurus perusahaannya Grandpa gue itu. Lo tau sendiri kan kalo ngejalanin perusahaan itu bukan passion gue. Tapi mau gimana lagi? Kalo bukan gue yang nerusin perusahaan itu, siapa lagi?"

Jay mencoba mengeluarkan uneg-uneg nya kepada Kirana dengan harapan sahabatnya itu dapat memahami situasi yang dihadapinya serta membantunya untuk meyakinkan diri bahwa keputusannya kembali ke Amerika adalah hal yang tepat.

The Way I Found You | OC - Kim DoyoungWhere stories live. Discover now