Bab 9

73.2K 4.5K 278
                                    

Double up!!!!

Kapan lagi ya kan aku sibuk tapi masih bisa double up kaya gini wkwk

Jangan lupa vote komen ya sayang sayangku

.
.
.
.

Hari sudah menunjukan pukul 7 malam, dan kedua anak anaknya belum juga pulang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari sudah menunjukan pukul 7 malam, dan kedua anak anaknya belum juga pulang.

Qween sedari tadi duduk cemas di luar rumah menunggu anak anaknya pulang, barang barang yang tadi ia beli di pasar pun tidak ia adon untuk jualan.

Rian, anak itu tadi menemani nya menunggu lala dan rio tetapi kini mungkin sudah terlelap tidur di kamarnya.

Ia ingin sekali menghubungi laki laki itu tetapi qween tidak mempunyai nomor hp nya, jadi yang bisa ia lakukan hanya duduk diam di depan teras dengan perasaan khawatir, sesekali berjalan mondar mandir melihat jam.

Setengah jam kemudian sebuah mobil mewah datang, sontak qween berdiri dari duduk nya.

"Ibu!!!!" Seru lala dan rio berlarian menghambur menuju qween meninggalkan arion yang membawa beberapa kantung plastik ditangannya.

"Kalian kemana aja? Ibu khawatir hiks" lirih qween setelah kedua anaknya sudah berada didalam pelukannya.

"Ibu jangan nangis" sendu rio saat mendengar qween menangis.

Sementara itu arion mematung diam di belakang kedua anaknya menyaksikan ketiga orang yang disayanginya berpelukan.

"Maapin lala bu, jangan nangis" lirih lala dengan mata berkaca kaca.

"Jangan tinggalin ibu lagi ya, ibu khawatir banget" kata qween setelah menghapus air mata dan menatap kedua anaknya, dan dibalas anggukan cepat.

"Yaudah ayo masuk, udah malem" ujar qween membimbing anak anaknya masuk kedalam rumah, tetapi saat ia akan ikut masuk tangannya ditahan.

"Qween"

"Mau apa lagi kamu hah?!" Sembur qween, sedari tadi ia menahan untuk mengumpat pada lelaki itu karna ada anak anaknya.

"Qween" ujar arion setelah menghela nafas berat.

"Heh brengsek! Jangan pernah bawa anak anakku lagi seenaknya!" Geram qween menunjuk arion tepat di wajahnya, sontak saja lelaki itu terkejut merasa terhina.

"Dimana sopan santun mu, aku tau aku brengsek tapi aku juga ayah mereka kalo kamu lupa. Jadi aku tidak perlu izin kamu buat bawa mereka keluar untuk bermain" kata arion dingin menatap tajam qween yang wajahnya sudah memerah.

"Tapi-"

"Ibu? om? Lagi apa? Ayo masuk" ujar rio membuat perkataan qween terpotong.

Lagi. Kedua orang dewasa itu kembali berdebat dan kini perdebatan itu harus diakhiri dengan tatapan tajam dari keduanya saat mendengar suara anaknya menginterupsi mereka.

My Baby TwinsWhere stories live. Discover now