Happy Ending

6.6K 740 345
                                    

Hello.........
Welcome..........

🍬🍬🍬

Draco duduk disana, diam bersandar pada sebatang pohon besar memperhatikan Harry si anak manis yang selalu diperbutkan oleh pangeran-pangeran sekolah. Draco segera membuang muka ketika mata mereka tidak sengaja bertemu.

Draco merasa heran, kenapa hampir semua orang jatuh cinta padanya. Memangnya pesona macam apa yang dimiliki si kacamata bundar kolot itu. Anak itu aneh, rambutnya selalu berantakan tiap saat, apa dia tidak mampu untuk membeli sisir. Tubuhnya juga pendek, dengan semua kekurangannya itu, kenapa banyak sekali yang tergila-gila padanya.

Benar-benar menggelikan.

Ketika Draco melihat salah satu senior nya yang bertubuh tinggi kurus bak gagang sapu -Oliver Wood- memberikan sekotak permen coklat pada si princess Harry yang sayangnya ditolak mentah-mentah. Draco tertawa sinis menyaksikan adegan tersebut.

Merayu dengan tipuan-tipuan manis sama sekali bukan gaya Draco, jika bisa dengan cara kasar kenapa tidak?

Namun seketika tawa Draco terhenti ketika adegan tersebut berakhir dengan Harry yang menerima uluran tangan si gagang sapu, Draco tidak suka happy ending.

Merasa telah selesai menonton drama didepanya, Draco bangkit berdiri dan menyandang tas nya lalu segera pergi pulang kerumah.

🍬🍬🍬

Ini adalah hari Minggu dan Draco sedang berjalan-jalan ditaman hanya karena dia tidak ada kerjaan.

Draco sedang sibuk memainkan ponselnya dan tidak memperhatikan jalan yang berakhir dengan terjatuh karena menabrak sesuatu atau seseorang.

"Dasar bodoh! Bisakah kau tidak berdiri ditengah jalan!" Draco menggerutu kesal ketika mendapati layar ponselnya yang retak.

"Maaf maaf aku tidak sengaja sungguh! Aku tidak melihatmu".

Draco memperhatikan orang yang ditabraknya itu tengah sibuk memandangi tanah dengan mata sipit seperti sedang mencari sesuatu.

Oh yeah. Draco mengenal orang itu. Si princess Harry pujaan semua orang yang sedang membaca cerita ini.

"Kau mencari ini kan?". Draco menyerahkan kacamata bundar kolot itu pada Harry.

Harry segera memakainya lalu tersenyum lebar, "terima kasih".

Anak ini lucu juga, pikir Draco

Ternyata wanginya seperti bedak bayi, pikir Draco lagi

Rambutnya tidak begitu buruk, pikir Draco lagi dan lagi

"Aku akan segera pergi, sampai jumpa". Harry berlalu meninggalkan Draco yang menampilkan seringai licik di wajahnya.

"Menarik". Ucap Draco dengan nada suara limbat.

🍬🍬🍬

"Boleh aku duduk disini?".

Draco hanya mengangguk memandang orang dihadapannya ini. Dari sekian banyak bangku kosong di perpustakaan ini kenapa makhluk ini memilih untuk duduk semeja dengannya. Memang manusia aneh.

"Kenapa kau duduk disini Harry?" tanya Draco dengan nada suara limbat.

Harry mengerjap-ngerjapkan matanya mendengar perkataan Draco, "baiklah aku akan pindah". Harry bersiap meninggalkan meja itu namun lengannya tersangkut pada genggaman tangan Draco.

"Kembalilah dan duduk lagi". Ucap Draco dengan suara aslinya.

Harry menatap genggaman Draco pada lengannya. Harry berniat untuk kembali duduk tapi kesusahan karena Draco yang terus mengenggam erat lengannya.

"Bisa kau lepaskan?".

Draco menggeleng, "duduklah disampingku baru aku akan lepaskan".

Harry hanya menurut lalu duduk disamping Draco, kalau tau begini Harry tidak akan mau menghampiri Draco duluan tadi, perasaanya  tidak enak sekarang.

Kulitnya terasa halus, pikir Draco menatap Harry yang sepertinya duduk tidak nyaman dengan membaca sebuah buku yang tidak berganti halaman padahal sudah lima menit.

Draco sekarang mengerti kenapa banyak orang yang berlomba ingin mendapatkan hati Harry. Makhluk yang kemarin Draco bilang aneh ini ternyata memang mampu memikat siapa saja.

Saat ini Draco sudah bersumpah pada dirinya sendiri bahwa dia juga akan mendapatkan hati Harry yang sudah dia klaim menjadi miliknya.

Namun tentu saja dengan caranya sendiri.

🍬🍬🍬

Kini Draco tersenyum puas karena sudah menepati sumpahnya sendiri.

Draco telah mendapatkan hati Harry. Dengan Harry yang sedang terbaring di pangkuannya. Menutup mata dengan dada yang terkoyak lebar dan tubuh yang sepenuhnya bersimbah cairan merah pekat.

Draco meletakkan pisau kesayangannya dilantai. Dengan bangga, Draco menatap hati Harry yang telah didapatkannya.

Bukan hanya hati, Draco bisa mendapatkan semuanya. Mata yang indah, kulit halus, rambut berkilau, jantung yang kini sudah kehilangan detakannya.

Draco kemudian bangkit setelah mengumpulkan semua yang dia inginkan. Menyimpan semua bagian dari Harry nya kedalam lemari es.

Ketika melihat potongan jari itu masih berserakan di lantai, Draco tersenyum. Draco mengambil jari-jari itu lalu mencucinya dan melumurinya dengan obat pengawet, kemudian meletakkan jari-jari itu di atas nakas dalam kamarnya.

Draco sudah katakan bahwa dirinya tidak menyukai happy ending.

Dan Draco tidak akan membiarkan cerita ini berakhir sesuai judul.

.
.
🍬End
🍬Thank you so much
.
.

Dua tipe manusia ketika duduk di sofa👇🏻

Aku tergantung sih
Tim Lucien ketika sepi
Tim Allen ketika rame

Aku tergantung sih Tim Lucien ketika sepiTim Allen ketika rame

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tapi gw paham kenapa cara duduknya beda :v

Brilliant!!Where stories live. Discover now