Surat Cinta [TsukiHina]

1.8K 185 5
                                    



"Surat cinta?!"

Seisi gedung olahraga sontak ricuh. Terima kasih kepada Yamaguchi Tadashi yang memiliki kebiasaan untuk memamerkan segala hal tentang sahabatnya.

Tidak peduli bahwa yang bersangkutan sudah berkali-kali memperingatkan untuk tutup mulut. Yamaguchi memang dasar ember kalau sudah mulai membahas teman sejak kecilnya.

Ya, Tsukishima Kei, laki-laki paling tinggi dan paling asin di klub bola voli Karasuno, pagi tadi mendapatkan sebuah surat beramplop merah muda dengan tulisan rapi khas perempuan dan kalimat-kalimat puitis memalukan.

Sebenarnya, ini sudah kali ketiga Tsukishima menemukan surat dengan tulisan tangan yang berbeda-beda di loker sepatunya dalam kurun waktu seminggu.

Tepatnya beberapa hari setelah momen bersejarah di mana tim Karasuno secara mengejutkan berhasil mengalahkan Shiratorizawa di pertandingan final musim semi di perfektur Miyagi.

Oh, ayolah, siapa yang tidak akan jatuh cinta setelah melihat tatapan serius nan menawan sang middle blocker selama lima set penuh?

Dan, tentu saja, ledakan teriakan itu.

Suara lantang yang meneriakkan "one touch!".

Sangat berwibawa, kata mereka.

Tak heran, Tsukishima Kei memperoleh bergitu banyak fans dalam sekejap. Yang tentu saja membuat pemain Karasuno lain—sebut saja Tanaka Ryuunosuke dan Nishinoya Yuu—merasa iri dan ingin juga merasakan bagaimana indahnya dikejar-kejar oleh para wanita.

"Sialan kau, Tsukishima! Mentang-mentang kemarin menjadi MVP!"

"Tsukishimaaaaaa, kemarikan surat itu, biarkan aku membaca dan juga merasakan kebahagiaan yang sama denganmu!"

"Eh, tapi aku merasa biasa saja."

"Dasar sombong!"

Tsukishima hanya bisa menghela napas lelah. Tidak ada gunanya berdebat dengan senpai-nya yang sudah dibutakan oleh rasa iri tidak berguna.

Mengalah, dia menyerahkan surat yang ia simpan di dalam tasnya tadi.

Entah bagaimana hampir seluruh anggota di sana sekarang tengah mengerubungi Nishinoya—yang tadi menerima surat dan tengah membacanya dengan serius—dan ikut merasa penasaran akan isi dari lembaran kertas tersebut.

"Ugh ... dasar orang populer sialan. Ugh..."

Tsukishima menoleh, lebih tepatnya menunduk pada asal suara. Mendapati seorang laki-laki pendek berambut oranye cerah berdiri di sampingnya dengan tangan terkepal erat. Terlihat kesal.

"Tidak ingin ikut membaca suratnya? Oh, maaf, aku lupa kalau kau terlalu pendek. Pasti tidak akan kelihatan kalau harus mengintip di balik kerumunan itu, ya?" Seringai menyebalkan terukir di bibir lelaki blonde itu. Tatapan di balik kacamatanya mengejek.

Ah, menggoda bocah cebol satu ini memang selalu menyenangkan.

Hinata Shouyou memekik marah. Tidak terima.

Wajahnya mendongak dan menatap tepat ke bola mata karamel laki-laki yang jauh lebih tinggi darinya.

Jari telunjuknya diarahkan ke depan hidung lawan bicaranya.

"Kau! Mentang-mentang tinggi! Tsukishima jelek! Pelit! Sok terkenal! Sok ngartis!"

"Sok ngart—?!"

Tsukishima tertegun sejenak. Antara heran dan kesal.

Hinata memang tidak pernah gagal terpancing emosinya setiap kali dia diejek oleh rekan sesama middle blocker itu.

Namun kali ini reaksinya entah kenapa sedikit berlebihan.

Haikyuu [ Oneshot ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang