MDIMH - 22

99.1K 7.3K 412
                                    

Maaf kalau ada typo...

|HAPPY READING|

Zila sejak tadi malam sama sekali tidak menyapa ataupun berbicara kepada El. Dirinya marah karena dengan seenaknya El membatalkan acara liburan mereka tanpa alasan yang jelas. Bahkan pagi ini Zila pergi ke kampus tanpa di antar oleh suaminya.

Sedangkan El yang menyadari istrinya marah pun hanya diam saja tanpa ada niat untuk membujuknya. Pikirannya justru berkelana memikirkan seseorang yang menghubungi-nya tadi malam, tepat saat ia selesai membantu Zila menyiapkan keperluan selama mereka liburan.

Flashback On

Setelah selesai membantu Zila, El memilih memasuki ruang kerjanya, guna menyiapkan berkas-berkas yang akan ia bawa besok untuk meeting dengan klien yang ada di Kalimantan.

Namun tak berselang lama, kegiatan El terhenti akibat dering ponsel miliknya yang menandakan ada yang menelpon dirinya.

Saat dilihat ternyata nomor tidak dikenal yang menelpon dirinya. Karena takut ada hal penting, El memutuskan untuk mengangkatnya.

"Hallo, El," terdengar suara perempuan dari balik ponsel itu.

Deg

Jantung El berdetak dengan cepat saat mendengar suara itu, suara yang sangat ia kenali.

"El," panggil perempuan itu lagi.

"Ehh iya. Maaf ini siapa?" tanya El untuk memastikan bahwa suara itu adalah suara milik seseorang yang pernah ada di masa lalunya.

"Ini aku Mira. Kamu ingatkan?" tanya perempuan bernama Mira itu.

"Iya," jawab El dengan nada dingin.

"El, bisa kita ketemu? aku mau ngomong sesuatu."

"Maaf, saya sibuk."

"Aku mohon El," pinta Mira memelas.

"Oke."

Tut...

El memutuskan secara sepihak sambungan telpon itu setelah menerima permintaan Mira.

Flashback Off

🍁🍁🍁

Saat ini El sedang berada di salah satu kafe yang berada tak jauh dari kantor miliknya untuk menemui orang bernama Mira yang tadi malam menghubungi dirimu

Tak berselang lama orang bernama Mira itu datang, dan langsung memeluk erat El yang duduk sambil memainkan ponselnya.

"Lepas," ucap El datar sambil berusaha melepas pelukan Mira.

Mira tak bergeming,"Aku kangen banget sama kamu," ujarnya sambil terus memeluk pak El.

El diam tanpa membalas pelukan Mira kepada dirinya. Jujur ia rindu dengan pelukan ini, tapi itu dulu saat Zila belum masuk kembali ke dalam hidupnya.

Setelah puas memeluk El, akhirnya Mira melepaskan pelukannya dan beralih duduk di depan El.

"Cepat bicara, saya sibuk," ujar El ketus.

"El aku minta maaf, karena dulu pergi ninggalin kamu tanpa kabar. Sebenarnanya aku terpaksa, karena papa paksa aku nikah sama laki-laki pilihannya. Aku udah nolak, tapi papa ngancam kalau aku nggak mau, papa nggak akan segan segan buat bunuh aku," jelas Mira panjang lebar.

"Terus ngapain kamu balik kesini?" tanya El dengan nada dingin.

"Aku dateng kesini buat memperbaiki kesalahan aku. Kamu maukan kita kayak dulu lagi? dan kamu tenang aja aku udah pisah sama suami aku," ujar Mira dengan menggenggam tangan El.

Mr. Lecturer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang