Yon

981 157 6
                                    

一一一一一一

sebelumnya ;

'maaf Kazu, aku tidak bisa melewati kesempatan ini. walaupun aku pasti akan kalah setidaknya aku tidak menyesal karena membiarkannya pergi' pikirku sambil menatap Muzan

.

.

.

Kibutsuji Muzan dan aku sudah berada di suatu tempat yg jauh dari orang-orang.

"Tunjukkan kemampuan mu kisatsutai lemah" Ucapnya

Aku pun mendecih mendengar perkataannya lalu mempersiapkan kuda-kuda ku untuk melawannya

"Koori no kokyu - Roku no kata - Odoru koorinotsurugi" Gumam ku

Setelah aku memegang dua pedang, aku langsung melesat ke arah Muzan dan berusaha memotong lehernya

"Ohh sangat indah... Ternyata kau lumayan kuat juga.." Ucapnya sambil tersenyum dan menatapku dengan tatapan membunuhnya itu

Aku pun segera mundur beberapa langkah

"Ada apa? Ayo bermain lagi dengan ku" Ucapnya

"Ichi no kata - Fuyu no arashi"

Aku langsung melesat dengan cepat dan berusaha mencari celah agar bisa memotong lehernya

"Ini mulai menyebalkan" Gumamnya

Dia tidak menghindar

"Kuhh ukh-" Ringisku pelan saat punggungku terkena dengan tembok

Aku pun berdiri perlahan dan melihat Muzan

'Itu.. Itu tentakel yg dia keluarkan saat pertarungan terakhir kah? Sial, dia mulai serius?' pikirku sedikit panik

"Hah akhirnya keluar juga tentakel mu itu"

"Oh kau tau tentang ini gadis kecil? Itu artinya aku semakin punya alasan untuk menghabisi mu saat ini juga" Ucapnya lalu mengarahkan semua tentakel nya untuk menyerang ku

"Ni no kata - Ryoba no koorinotsurugi"

Setelah itu aku memotong semua tentakel yg mengarah kepada ku. Tapi aku sudah kesulitan karena aku tidak sempat memakai teknik untuk membuat pedang kedua ku lagi

Disaat aku tidak fokus sedikit, aku merasa ada yg melilit di kedua kaki dan tangan ku

"Ukh?!"

Lalu Muzan pun melempar ku sampai terbentur sebuah pohon

"Ukh- uhuk uhuk" Ringisku lalu memuntahkan darah

"Kamu kuat, tapi belum cukup untuk bisa melukai ku. Mungkin aku harus membunuh mu sekarang" Ucapnya sambil mengarahkan salah satu tentakelnya ke arah jantung ku

"Ukh.. Aku tidak yakin dengan perkataan mu" Ucapku sambil mengangkat mask ku sedikit lalu tersenyum sinis

'Kazu, tolong aku' pikirku setelah menyambungkan telepati kepadanya

"Huh? Manusia rendahan ini berani menatap ku seperti ini? Kau meremehkan ku, ku bunuh kau-!" Balas nya dengan ekspresi sangat marah

'Huh?! Baik!' balas Kazu

"Kau tidak bisa membunuhku sekarang-" Ucapku yg terpotong karena aku sudah berpindah tempat

"Y/n?! Astaga luka mu terlihat sangat parah, ayo aku obati" Ucapnya dengan panik lalu membantu ku berdiri

"Ukh.. Pertarungan tadi cukup sulit.." Ucapku dengan lemas

"Kamu terlalu memaksakan dirimu. Ini belum waktunya kamu bertemu Kibutsuji Muzan" Omel nya sambil mengobati luka ku dengan kekuatannya

"Aku tidak bisa diam saja saat melihatnya.. Dia memiliki istri dan anak" Ucapku dengan suara pelan

"Dia menyamar jadi manusia biasa ya? Ya sudah, lain kali jangan diulang lagi ya" Balas nya

"Hmm iya, kenapa badanku masih sangat lemas?" Bingung ku saat melihat semua luka ku yg sudah sembuh

"Aku hanya bisa mengobati luka luar, kemungkinan perut mu masih sakit. Jadi kalau kamu muntah darah lagi, itu tidak aneh" Jelasnya

"Huftt baiklah. Lagipula kenapa Muzan itu sangat cepat melawan ku dengan serius..?" Bingung ku

"Dia sudah merasakan potensi yg kamu keluarkan Y/n dan juga warna pedang mu, pedang mu sangat jarang dia lihat mungkin dia tidak pernah melihatnya" Jelas Kazu

"Dia merasa terancam..?" Gumamku

"Ya, kamu mandi dulu gih. Pakaian mu penuh darah. Besok pagi sampai sore kamu istirahat saja, malam nya boleh berburu tapi jangan lama lama"

"Hmm okayy" Aku pun pergi mandi lalu beristirahat

.

.

.

Maaf pendek ya.
Maaf juga hiatus ga bilang bilang, soalnya tiap aku mo research tentang Muzan itu rasanya parno sendiri aku:>

Takut ama mata nya parah:v
Jadi chapter ini masih kea gimana gtu, mungkin di masa depan akan di revisi jadi lebih bagus

Jadi jangan lupa follow ama vote yaww(●♡∀♡)

Ice Princess 『 Kimetsu no Yaiba FF 』Where stories live. Discover now