🔮 . mariposa

1.8K 285 14
                                    

Karina's point of view

aku memeluk lengan Peter dan melihat ke arah lucy yang sedang berjalan

"Kita ini mau kemana sih?" Ucapku yang capek berjalan mulu

"Ke reruntuhan." Ucap Lucy singkat

Aku membuang nafasku dan menatap Peter dengan tatapan memohon

"peteeeyyy , gendong yahh.." ucapku mencoba mengimut imuti suaraku , aku mendengar Edmund tertawa namun di tahan

"Kenapa kau tertawa?!" Ucapku lalu berlari ke arah Edmund

"Eh , eh maaf maaf !" Teriak Edmund yang berlari karena aku mengejarnya

"Kemari kau AAHHH-" aku hampir terjatuh dari tebing , untung Edmund memegang tanganku. Aku menatap mata Edmund

"KARINA !" Teriak Peter lalu memelukku dengan erat

Aku terdiam di pelukkan Peter dan melihat Edmund lagi , lebih tepatnya matanya Edmund. Saat aku menatap matanya aku merasakan aman.

"Hei kalian , kesini cepat !" teriak lucy dan aku langsung melepas pelukan Peter dan berlari ke arah lucy

"Kenapa lu? " Tanyaku dan ia langsung menarikku ke sebelah Peter dan dia sepertinya menata kami.

Ia menempatkan dirinya di samping Edmund dan aku menyadari sesuatu , ini kastel ayahku.

aku mengambil nafas dengan berat lalu berlutut

"A-ayah.." Suaraku bergetar seperti ingin pecah dan menangis , apakah ayahku sudah tidak ada?

Peter memelukku lalu mengangkatku dan mencium keningku , ia mengelus kepalaku dan mencoba menenangiku

Aku berdiri lalu Lucy memelukku

"Sudah , dia pasti ada di suatu tempat yang aman karina.." ucap Lucy mencoba menenangiku

"Dia kan raja sekaligus ayahmu , dia pasti akan hidup untuk kamu !" Ucapku lucy dan aku langsung tersenyum dan memeluknya

Aku berjalan ke arah ruang rahasia yang dipakai untuk menyimpan barang barang kami

Aku ada di depan pintunya lalu aku menendangnya aku memasukkan kepalaku ke dalam ruangan lalu menatap Peter dan menaikkan pundak ku

Saudara-saudara ku berjalan ke arahku lalu Peter mengambil kayu yang tergeletak di lantai

"Apakah salah satu dari kalian ada yang membawa korek?" Tanyanya lalu kami melihat ke satu sama lain dan menggeleng

Peter merobek bajunya dan aku langsung menoleh ke arah Edmund di sebelahku , Edmund tersenyum jahil ke arahku lalu menatap Peter

"Aku mungkin tidak punya korek , tapi aku punya ini" ucap Edmund lalu mengeluarkan senter dari tasnya , aku menahan tawaku.

"Kau ini , kenapa tidak bilang dari tadi sih" kata Peter sambil mengambil senter di tangan Edmund

Aku dan Edmund melihat ke satu sama lain dan tertawa. Peter mengalahkan senter dan masuk ke dalam ruangan bawah tanah

Aku berjalan masuk ke pintu ruangan bawah tanah namun Edmund memegang pergelangan tanganku

Aku menoleh ke arahnya dan ia menatapku dengan tatapannya , ini bukan tatapan jahil. aku susah hafal tatapan jahilnya namun ini berbeda.

tatapannya sama seperti tatapan edmund padaku 1-2tahun lalu di Narnia saat di tendanya.

Aku merasakannya lagi , kupu-kupu yang ada di tenda Edmund dan Peter 1-2tahun lalu.

Matanya , mata coklatnya memabukkan. Aku ingin masuk ke dalam ruangan bawah tanah namun mata hazel Edmund menahanku.

Aku menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya dan mencoba mengumpulkan nyali untuk masuk ke dalam ruangan bawah tanah

"A-aku--" Gugupku namun Edmund langsung tersadar dan melepaskan genggamannya

"I-itu , di wajahmu ada serangga." Singkatnya lalu memalingkan wajahnya , aku memegang pipiku lalu melihat ke arah Edmund

"Apakah sudah pergi serangganya?" Tanyaku menahan panik

kalau kau tahu aku ada sedikit trauma dengan serangga , well aku tak tahu sih itu serangga atau bukan.

Edmund menoleh ke arahku lalu menatap wajahku dan menunjuk ke arah hidungku

"I-itu disitu." Singkatnya , aku memegang hidungku dan menatapnya panik

"Kar , bukan disana tapi disini" ucapnya sambil menunjuk ke arah wajahku

"Eh mana Edmund ahhh!" Teriakku dan ia langsung berdecak dan mengusap daguku

Aku seketika membeku di tempat dan aku melihat ke arah Edmund , ia sangat dekat dengan wajahku

Aku melihatnya yang menatap ke arah bibirku lalu bibirnya makin mendekat ke bibirku

Aku bernafas dengan berat , ada kupu kupu di seluruh tubuhku dan aku seketika merinding.

Bibirnya makin dekat dan tinggal beberapa senti saja bibir kami bersentuhan

"Karina , Edmund !" Teriak Lucy dan aku langsung berjalan dengan wajah kepiting rebus ku ke dalam ruangan bawah tanah

"Kenapa dia ?" Tanya Lucy dan Edmund langsung menggeleng dan berjalan ke dalam ruangan bawah tanah

"Kenapa sih mereka?"

Tau kok , gue aja ngetik ini salting 😁👍🏻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tau kok , gue aja ngetik ini salting 😁👍🏻

called | narnia  Where stories live. Discover now