Between You and Me (6)

28.2K 3.2K 263
                                    


Bagaimana rasanya saat sebuah benci harus diterima tanpa alasan? Atau disalahkan tanpa tahu di mana letaknya?

Itu adalah pertanyaan di benar Erik saat membaca seluruh laporan tentang Anala Lalina Mahardika. Erik bertanya-tanya, bagaimana perasaan Anala saat ini setelah hanya pahit yang dia terima seumur hidupnya.

"Terbuat dari apa hati wanita itu?" Desah Erik panjang seraya menutup laporan diatas mejanya.

Erik harus mengatakan ini semua pada atasannya. Menurut Erik, Dean harus tahu kalau selama ini, Anala tidak pernah merasakan kebahagiaan. Dan Erik ingin, jika Dean memahami posisi Anala. Karena selama ini yang Erik lihat, atasannya itu yang terus meminta pengertian Anala.

Semoga dari laporan ini, Dean terhantui rasa bersalah semakin dalam.

Anala sedang menyesap winenya di sore hari. Pemandangan kebun anggur yang luas memanjakan matanya. Dia sudah berpindah ke desa kecil yang warganya bergantung hidup sebagai petani anggur. Villa megah dengan nuansa arsiktorat yang kental ini adalah milik pria tua yang seminggu lalu Anala temui—Harry Sucipto.

Harry Sucipto adalah pengusaha besar yang memegang hampir setengah dunia pertelevisian. Pria berdarah tionghoa itu yang bermurah hati meminjamkan Villanya saat tahu ada orang yang mencoba membunuh Anala saat wanita itu berada di salah satu toko tas.

Tadinya, Anala berniat untuk bersembunyi sementara di rumah milik kerabat kakeknya, tapi tawaran Harry sangat menggiurkan. Selain tidak terduga untuk lawan, pemandangan dan suasana yang di sajikan juga membuat Anala senang.

Kejadian empat hari lalu tentang bagaimana seorang lelaki muda berusaha menusuknya membuat Anala semakin mengantisipasi diri.

Belum lagi pesan-pesan isi ancaman juga black mail yang dia dapatkan. Tentu saja itu semua dari Ayahnya sendiri. Miris bukan?

Ayahnya menghilang begitu saja setelah berita perselingkuhannya naik ke atas. Ibunya bersembunyi di Singapura dari membludaknya para pencari berita. Sedangkan Inala dan Irham menempati apartement kecil di Indonesia. Ternyata, keluarga Irham memutuskan untuk melindungi dua orang itu tapi dengan setengah hati. Mereka masih memikirkan cucu mereka yang masih kecil dan takut jika hal ini semua berdampak ke masa depan Olly—cucu mereka.

Anala menyeringai, dia tidak akan berhenti sampai keinginannya terpuaskan. Ada harga yang harus mereka bayar setelah membuat Anala hancur.

Terkadang Anala merutuk jengkel, kenapa tidak dari dulu saja dia membalaskan dendam? Ternyata berbuat jahat menyenangkan juga.

"Bu Ana." Tria muncul dari belakangnya membawa tablet Ana.

Anala menoleh dan langsung mengambil alih tablet yang Tria sodorkan. Matanya membaca serius setiap jenis kalimat yang tertera. Sebelah alisnya naik tinggi.

"Apa maksudnya?" Nada suaranya berubah dingin dan datar.

Tria dengan gugup mencoba berdeham untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokannya.

"Berita itu baru ke-up siang di Jakarta. Nona Inala membuat klarifikasi ke salah satu acara gossip. Kalo Ibu geser itu ada vidionya."

Anala mengikuti saran asistennya dan mendengarkan secara jelas pertanyaan dan jawaban dua perempuan yang duduk di sofa panjang itu.

Dalam judul acara 'Kebenaran seorang Inala Janina' itu berlangsung selama 30 menit. Awalnya mereka buka dengan menanyakan kabar dan basa-basi tentang bagaimana kehidupan Inala di Singapura. Lalu host bertanya kebenaran apakah Inala merebut calon suami dari kembarannya atau tidak. Anala tidak terkejut saat perempuan culas itu mulai berakting menangis dan membuat cerita kalau selama ini Inala dan suaminya saling mencintai sedari dulu tapi terhalang oleh Anala yang iri padanya. Dia juga membuat cerita kalau dirinya tersiksa dengan sikap Anala yang selalu mengganggunya dan menebar benci ke keluarga besar Mahardika. Dan Inala juga menceritakan bagaimana jahatnya Anala mengusir dirinya dan keluarga kecilnya dari apartement yang diberikan Ayah mereka untuk Inala, lalu mulai menjebak Ayahnya dengan berita-berita palsu.

Short StoryWhere stories live. Discover now