Sugawara Kosasih

650 160 56
                                    

Fakta tentang Sugawara Kosasih.

Pertama, senyumnya seindah malaikat. Siapapun yang melihat sudut-sudut bibir pemuda itu terngkat, niscahya akan mendapat serangan jantung dadakan.

Fakta kedua, Sugawara sering terlibat dalam skandal perhomoan dengan Sawamura Day by day (teman sekelasnya) Kabar jalanan menyatakan mereka menjalin hubungan terlarang. Tapi nyatanya tidak begitu. Sawamura masih menyukai DJ dinar candy, Dan Sugawara masih menyukai Nisa sabyan. Dengan kata lain, mereka masih normal.

Kedekatan kedunyalah Yang membuat orang disekitar di paksa untuk berpikiran negatif.

Kadang, Sugawara lelah dengan gosip itu. Begitupula Sawamura. Tapi mau bagaimana. Mereka tidak bisa saja tiba-tiba menjauh hanya karena masalah sepela. Pertemanan macam itu.

Cara satu-satunya memang mereka berdua harus dapat pacar.

Fakta selanjutnya, Sugawara Kosasih hobi masak. Sugawara punya cita-cita untuk ikut kompetisi master chef.

Kata orang-orang, masakan Sugawara itu...

"Enaknya segitunya, sampe mau meninggal."

Senyum manis Sugawara mengembang tatkala mendapati pujian tersebut. Tangannya bergerak mengacak rambut jelita Yang tengah menikmati masakan buatannya. "Makannya jangan buru-buru, santai aja," ucapnya penuh kelembutan.

"Tapi sumpah kak, ini mantep banget!"

Lagi, Sugawara hanya tersenyum.

Ada kebanggaan tersendiri ketika masakan yang ia buat dapat memberikan kepuasan pada untuk orang lain.

"Lain kali ajarin gue masak ya kak."

"Eh serius Lo mau belajar masak?"

"Serius lah! Gue kan cewek, harus bisa masak dong."

"Oke, kapan?"

"Minggu gimana?"

"Minggu ya... gue mau nemenin Sawamura beli sepatu."

"Cie... Cie...  mau nge-date sama kak Sawamura."

Pemuda dengan tahi lalat disudut matanya itu menghela napas. "Nem, jangan ikut-ikutan ngejekin gue dong. Gue masih normal."

Juminem tertawa kecil. "Maaf kak, lucu aja soalnya."

"Nggak lucu tahu."

"Ih lucu loh kak. Banget malah."

Lantas, Sugawara menarik kotak bekal berwarna merah muda itu menjauh dsri jangkauan Nem. "Kalau masih ledekin, lo nggak boleh makan masakan gue lagi."

"Ampun kak!"

"Nah gitu." Kotak bekal kembali ke tangan Nem. "Makan aja, nggak usah ledek-ledek lagi."

"Kak."

"Apa? Mau ngejek lagi?"

"Suudzon aja. Gue mau nanya nih, serius."

"Apaan?"

"Mungkin nggak sih, kalau ada yang oleng dari mbak Kiyoko ke gue?"

"Maksudnya gimana?"

Nem berdecak. Jujur saja ia malu menanyakan ini. Takut bila orang lain menganggap nya terlampau percaya diri sehingga mau menyandingkan diri dengan Kiyoko.

"Gini loh, misalnya tadinya dia suka sama mbak Kiyoko, terus tiba-tiba jadi suka sama gue."

Pemilik senyum seindah malaikat itu mengelus dagu sejenak. "Hmm... bisa aja sih."

𝐍𝐢𝐬𝐡𝐢𝐧𝐨𝐲𝐚 𝐘ū ❝ Rythm Project ❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang