Siapa...?

136 27 7
                                    

Trereretetengteng Teng~ Teng Trerereteteteteng Teng~

Hijikata menggeliat tak nyaman dari tidurnya, karena terganggu dengan suara alaram hpnya. Ia meraba sekitarnya dan mengambil hpnya untuk mematikan alarm.

"Uuh, kepalaku sakit. Sepertinya sewaktu minum-minum dengan Yorozuya, plus aku lupa setelahnya" Keluh Hijikata berusaha meredakan pusing kepalanya.

"Fukucho, Ohayōgozaimasu. Ini, aku membawakanmu obat supaya pusingnya hilang" Ucap Yamazaki sembari menghampiri Hijikata.

"Aa, arigato Yamazaki" Yamazaki mengangguk sebagai jawaban.

"Ah, Fukucho. Nanti jam 9, kita akan mengadakan rapat bersama. Apakah Fukucho sudah menyiapkannya?"

Walaupun pertanyaan itu kurang pantas, tapi Hijikata tidak bisa mengelak kalau dirinya tidak tahu apapun.

'Rapat? Rapat tentang apa?! Seingatku hari ini tidak ada rapat! Eh? Tunggu sebentar!' Dengan cepat, Hijikata menyambar hpnya dan melihat tanggal berapa sekarang 'Tanggal ini... Bukannya setelah kejadian di pohon sakura itu? Eh? Jadi..... Itu bukan mimpi!? Hah?! Tidak mungkin!'

Melihat keterdiaman Hijikata sudah cukup membuktikan, kalau dirinya lupa dan belum menyiapkan apapun. Maka dari itu, Yamazaki memberikan berkas yang sudah ia buat kepada Hijikata untuk rapat pagi ini.

Yamazaki menjelaskan kalau Hijikata mabuk berat bersama Gintoki kemarin, makanya Yamazaki mewajarkannya, kalau Hijikata belum membuat berkasnya. Hijikata sendiri ingin menyangkal, tapi mau bagaimana lagi kalau dia sendiri sudah lupa, tentang apa saya yang mereka lakukan sebulan yang lalu.

Dengan berat hati, Hijikata menerima berkas itu dan memeriksanya sebelum dibawa nanti.  Setelah Yamazaki pergi, Hijikata kembali berpikir, apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa dirinya bisa ada di kejadian sebulan yang lalu.

"Apa yang sebenarnya terjadi...?"

{Yah, bisa di bilang mimpi, tapi bisa juga tidak. Atau bisa kita sebut, kembali ke masa lalu atau dunia lain, mungkin}

Hijikata terkejut, ia langsung mengambil pedangnya dan dalam mode siaga "Si-Siapa Kau!"

{Aku? Hm~ Aku bukan siapa-siapa. Aku hanyalah suara di dalam kepalamu}

"Dimana kau! Tunjukan dirimu!" Bentaknya sembari melihat ke segala arah.

{Sudah kubilang, aku hanya suara di dalam kepalamu}

"Bohong! Aku yakin kau sedang bersembunyi di sekitar sini. Cepat tujukan wujudmu!"

{Keras kepala ini orang. Jika memang aku bersembunyi, kau pasti akan tau di mana asal suaraku. Bocah aja tahu mana yang berwujud dan mana yang enggak}

"Woi. Kau pasti menyindirku ya, kau pasti menyindirku!"

{Iya aku menyindirmu, bodoh! Cih, sepertinya aku salah orang. Dia pasti bukan Hijikata Tōshirō}

"Aku Hijikata Tōshirō! Lagipula kenapa kau bisa tahu namaku!?"

{Lah, itu. Kau sendiri yang mengatakannya}

Kesabaran Hijikata habis. Ia semakin kesal dengan suara yang mengaku berada di kepalanya ini. Mereka berdua terus berdebat sampai akhirnya keduanya lelah.

"Haah... Jika memang kau hanya suara di kepalaku, maka aku ingin menanyakan beberapa pertanyaan untukmu. Boleh 'kan?"

{Tentu saja boleh, silahkan}

"Kalau begitu, apa maksudmu dengan ini bukan mimpi melainkan kembali ke masa lalu?"

{Pertanyaan yang kurang singkat, tapi yah... Aku akan mejawabnya. Bukannya kau sudah merasa aneh bukan. Tiba-tiba berada di saat sebelum kejadian naas itu terjadi, bahkan terlihat sangat nyata, sampai-sampai kau mengira ini bukan mimpi melainkan kenyataan}

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 12, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CONSEQUENT Where stories live. Discover now