Chapter 1

35 5 0
                                    

Dream Lights Event Remada Dreamlights_
Tim A
Ganre : Fiksi ilmiah
Tema : Pertempuran

Akar atau Batang

Putih, bersih dan rapi itulah kata yang cocok untuk tempat yang sekarang Amar masuki. Sebuah ruangan yang luas dengan berbagai macam alat-alat tempur seorang analis.

Sebelum masuk ke ruangan tersebut, dia harus terlebih dahulu memakai pakaian yang telah di siapkan, baju dengan tebal lebih dari satu lapis , menutup kepala yang seperti helm, masker lebih dari satu lapis, sepatu bot yang panjang sampai lutut.

Itulah pakaian yang harus ia pakai setiap hari. Dari jam 7 pagi sampai jam 3 sore, itu pun jika jadwal normal dan tidak ada hal lain.

"Selamat pagi, dokter Amar," sapa Hanif teman dalam ruangan tersebut.

"Pagi," jawab Amar singkat dengan senyum tipis.

"Dokter, kita ada berbagai hal yang akan kita analis hari ini, dan mungkin akan perlu waktu yang cukup lama," ucap Hanif.

Hanif, adalah teman sekaligus asisten dari Amar yang sudah bersamanya lebih dari tiga tahun. Jadi dia sudah mengerti bagaimana karakter dari Amar dengan julukan dokter di tempat ini.

"Apa ada temuan baru?" tanya Amar.

"Simplisia, kita belum tau apa yang terkandung dari bahan ini. Namun, simplisia ini sudah viral dari beberapa waktu yang lalu," ucap Hanif sambil memberikan sebuah simplisia kepada Amar.

Amar pun, mengambil simplisia tersebut dan menaruh nya kedalam erlen mayer.

"Baik, apa lagi?" tanya Amar.

"Kita,harus mengganti beberapa bahan untuk bahan yang mulai berkurang," jawab Hanif.

"Seperti Parkie Semen, dan untuk yang lainnya masih bisa di tanggani," imbuh Hanif.

"Katakan, pada yang lain kita fokus pada Simplisia yang baru," perintah Amar kepada Hanif, yang langsung memberitahu pada dokter yang lain di ruangan tersebut.

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat, dan belum mengalami pengolahan apapun juga. Atau dengan kata lain bahan yang di keringkan.

"Wah, ada apa, nih?" tanya Rizki, salah satu dokter sekaligus teman Amar.

"Kau, bisa lihat sendiri." Cuek Amar menjawab.

"Bisa, kita mulai?" tanya Hanif.

"Silakan Pak Hanif."

"Dari, yang bisa kita lihat. Bahwa kita menemukan Simplisia jenis baru, dan kita belum tahu apa ini golongan nabati, hewani atau mineral," jelas Hanif sambil memperlihatkan Simplisia di dalam erlen meyer.

"Untuk itu kita harus menganalisa terlebih tahu, apa ini bisa di gunakan atau tidak."

"Benar," jawab Rizki.

Seketika orang yang ada dalam ruangan tersebut mengarah kepada Rizki.

"Maaf, pak Rizki belum waktunya untuk bicara."

Akar Atau BatangWhere stories live. Discover now