03. Scary facts

41 13 3
                                    

Aku kira kamu beneran sayang,
Ternyata sekedar mengisi waktu luang.


- FROM HOME -

Dengan langkah kecil memasuki rumah tua bernuansa klasik, kepulangan Juan disambut sang nenek, sedang duduk dikursi goyang yang berada di sudut ruangan tepat disamping jendela.

"Narendra belum pulang?" begitu yang pertama Juan tanyakan ketika menampakkan kaki di ruang tengah.

Nenek hanya tersenyum tipis sambil atensinya kembali fokus pada karya rajutan tangannya "tadi pulang sebentar ganti baju, pergi lagi." Juan ber-oh ria lantas melanjutkan langkah menuju kamar tidur miliknya.

Juan menggantungkan ransel di dinding kamar, melemparkan diri keatas ranjang berukuran single kemudian ia teringat suatu malam ketika tanpa sengaja ia mendengar percakapan Narendra dengan seorang gadis.

Bukan masalah besar kalau yang Narendra telfon adalah Khanaya tapi pada faktanya saat Juan mengintip dari celah pintu kamar Narendra yang kebetulan tidak tertutup rapat.

Juan melihat sekilas layar ponsel Narendra yang melakukan video call dengan seorang gadis tapi bukan Khanaya.

"Aku setia lho san sama kamu."

Juan berdecih, Setia katanya? Juan jadi bingung sebenarnya pacar Narendra ada berapa, kalau iya Narendra mendua jangan salahkan Juan kalau laki-laki itu akan menikung saudara nya secara paksa, semacam tikungan tajam yang resikonya berat.

- FROM HOME -


Khanaya dan keluarga sedang berkumpul di ruang tengah dengan satu kotak brownies pemberian Juan yang menjadi hidangan malam itu, tidak lupa Khanaya membuat es jeruk yang di buat di satu teko.

Kebiasaan keluarga Khanaya memang selalu begitu, kalau ada makanan pasti langsung berkumpul diruang tengah guna menyantap bersama-sama agar semua nya kebagian kecuali Papa dan Bagas yang memang belum pulang dari jadwal kerjanya.

Chandra duduk diatas karpet sambil meselonjorkan kakinya, diatas sofa Keenan duduk dengan kedua kaki yang bersila, Khanaya duduk bersandar pada tubuh Keenan sedangkan kakinya ia selonjorkan diatas sofa, nah kalau Mama duduk di sofa yang memang diperuntukkan satu orang.

"Kamu sama Juan sudah pacaran Nay?" pertanyaan Mama sontak mengundang kedua orang lainnya ikut menatap Khanaya dengan penuh tanya.

"Mama apasih... Masih temenan aja kok." Khanaya mempoutkan bibirnya kesal, ingin sekali Khanaya bilang kalau ia sudah pacaran dengan Narendra dari dua bulan lalu tapi apa daya ketika kekasihnya sendiri yang meminta merahasiakan hubungan mereka.

Khanaya sebenarnya sering bertanya-tanya, sebenarnya Narendra ini beneran sayang apa enggak sama dia. Karna setau Khanaya justru kebanyakan laki-laki kalau benar cinta pasti tidak keberatan mengumumkan tentang hubungannya,tapi Narendra? Apa dia punya cara nya sendiri untuk mencintai Khanaya?

"Cocok kali, temenan udah hampir tiga tahun. Gue setuju lho Nay kalau lo sama Juan."

"A Chandra diam deh kalau gak mau Naya slepet!!!" Chandra langsung diam lantas mengunyah habis brownies nya yang sudah berada di dalam mulut.

"Ka Naya mah udah punya pacar kayaknya, saudara nya Juan... Soalnya Keenan sering liat kak Nay di jemput di depan pos satpam."

Pernyataan Keenan benar-benar membuat Khanaya shock lantas dengan reflek Khanaya memukul lengan Keenan dengan bantal sofa, menatap bengis sang adik "Keenan lo bacot ah, kesel."

𝐅𝐑𝐎𝐌 𝐇𝐎𝐌𝐄 || 𝐉𝐄𝐍𝐎 Where stories live. Discover now