Bagian 1- Sebuah rencana.🔞 (18+)

2.1K 32 1
                                    


-happy reading-

-Arga pov-

Hari ini begitu melelahkan. Ternyata tanggung jawab menjadi CEO sungguh berat. Dulu, kufikir kerjaan CEO hanya duduk dan mengecek berkas-berkas setelah itu bersantai dan menikmati wanita, tapi ternyata salah.

Sudah sekitar 4 jam aku berkutat dengan laptop dan rapat-rapat tak penting, sungguh menyebalkan. Meskipun begini, aku adalah seorang CEO muda yang berbakat dan sukses. Oh, tentu saja bukan dari pengaruh ayahku, ini murni dari usaha dan otakku yang cerdas. 

dibalik pria sukses ada wanita-wanita yang siap ditidurinya. Itulah semboyanku. Seperti saat ini, aku ingin memesan wanita untuk memijatku dan memuaskanku tentunya. Hei, jangan salahkan aku, pekerjaan ini sungguh melelahkan, lagi pula aku juga membantu keuangan para wanita-wanita itu. Bukankah itu tindakan mulia?

"Halo, datangkan satu wanita dengan mini dress berwarna merah, dan pastikan wanita itu seperti tipeku, bersih dan sexy ke ruanganku sekarang." ucapku lalu mematikan sambungan. Ah, sungguh aku tak sabar rasanya. Sebenarnya, dulu aku bukan pria penikmat wanita-wanita jalang seperti ini. Aku adalah pria tampan yang hanya mencintai satu wanita dan hanya menikmatinya saja, bahkan perjakaku hilang bersamanya. Tapi sungguh naas nasibku, dia pergi dan lebih memilih pria yang lebih kaya dariku. Ya, dulu aku belum sesukses ini, dan kepergiannya memotivasiku hingga aku sampai dititik ini.  Aku sudah benar-benar melupakannya, mengikhlaskannya pergi bersama rasaku yang perlahan mati.

Sepertinya pesananku datang, seorang wanita dengan mini dress berwarna merah, bersih dan sexy seperti yang aku inginkan. Dia berjalan melenggak lenggok menggodaku. Perlahan, ia mulai membuka satu persatu kain yang ada di tubuhnya hingga tak ada satupun kain yang menempel ditubuhnya, kemudian ia berjalan mendekatiku, duduk di pangkuanku dan meraba dadaku dengan begitu intens. Ahh sepertinya juniorku sudah tegang sempurna di bawah sana. Dengan perlahan ia mulai mencium bibirku, melumatnya dengan ganas, kemudian turun ke leherku dan sampai didepan juniorku.Ia mengelusnya dari luar, ahh sungguh rasanya nikmat sekali. Saat hendak membuka resletingku, tiba-tiba dering ponsel berbunyi,

"Aaarggg,.. Sial, siapa yang berani-beraninya mengganggu kegiatanku. " batinku.

"Sebentar baby, aku akan mengangkat telfonku. "

"Halo, ada apa? " tanyaku kepada seseorang yang berada di sebrang sana.

"Maaf mengganggu pak, saya hanya ingin menginfokan, ada seorang wanita yang memberontak saat kami hendak menyita asetnya pak, kami sudah kualahan mengatasi wanita ini." Kata Andre,asistenku.

"Lalu? Kau menyuruhku untuk mengatasinya? Apa kau tidak bisa membereskan satu wanita,Ha?!" bentakku kesal.

"Maaf,pak.Kami sudah berusaha, tapi wanita gila itu tetap bersih kukuh tak ingin meninggalkan rumahnya."

"Yasudah, aku akan segera kesana.Dan berdoalah semoga kalian tidak ku pecat! " kataku kesal. Bagaimana mungkin mengatasi satu wanita saja Andre tidak bisa dan harus melibatkan aku? Sial, siapa wanita ini, dia benar-benar akan menerima akibatnya karna telah mengganggu aktifitasku.

"Pakai bajumu, kita akan melanjutkannya nanti." Kataku sambil meninggalkan wanita itu sendiri.

Aku sudah masuk di gerbang rumah itu hingga kulihat, ada seorang wanita sedang berteriak tidak jelas. Dia memakai kimono yang memperlihatkan tubuhnya yang begitu indah, gundukan yang tidak begitu besar, cukup ideal seperti tipeku dan pas jika ku remas, kulitnya putih dan mulus, oh dan jangan lupakan lehernya, pasti akan sangat indah jika aku memberi beberapa tanda disana. Sial, kenapa aku malah memikirkan ini,

 Sial, kenapa aku malah memikirkan ini,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidak, aku tidak akan pergi dari sini. Ini rumahku, kalian tidak berhak mengambilnya dariku. Sekarang, pergi dari sini! " ucap wanita itu,

"Kenapa dengan wanita ini Andre? " tanyaku dengan suara khasku yang membuat para wanita merinding dan sepertinya membuat wanita itu kaget.

"Dia mengaku bahwa rumah ini adalah miliknya dan dia tidak mau meninggalkan rumah ini pak, sehingga menghambat proses penyitaan rumah ini." Jelas Andre.

Aku tak bisa berhenti memperhatikan wanita itu, tiba-tiba bayangan akan aku menidurinya dan membuatnya mendesahkan namaku terlintas begitu saja di fikiranku.Membuatnya tidak berdaya dibawahku dan...

"Pak? " suara Andre membuyarkan lamunanku.Sial,bagaimana bisa aku melamunkan hal seperti itu disaat seperti ini. Aku sangat menginginkan gadis itu, aku harus mendapatkannya.

"Hey, nona. Apakah kau tidak tau bahwa rumah ini akan disita? Jadi silahkan siapkan barang-barangmu dan segera pergi dari sini atau aku akan menyeretmu dengan tidak sopan." kataku.

Kemudian tiba-tiba, dia menunduk dan bersimpuh dihadapanku lalu menangis. Sial, apa dia tidak tau jika diposisi itu akan memperjelas belahannya. Oh Tuhan kuatkan aku.

"Kumohon tuan, jangan sita rumah ini.  Hanya ini satu-satunya yang aku punya. Kumohon kasihanilah aku, mamaku sedang koma dirumah sakit, aku tidak punya siapa-siapa lagi tuan, kumohon jangan sita rumah ini, aku akan segera melunasinya, aku janji. " ucapnya sambil menangis sesengukan.

"Bagaimana bisa kamu melunasi hutang-hutang ayahmu, sedangkan hutangnya pada perusahaan kami begitu besar. Aku tau dia rekan ayahku, tapi aku bukan rekannya, jadi nona silahkan pergi dari sini. " 

"Kumohon beri aku kesempatan tuan, aku akan melakukan apapun untuk melunasi hutang papa. Kumohon. "pintanya

Sungguh, meskipun aku terkenal angkuh, dingin dan arogan, aku masih memiliki hati nurani dan rasa belas kasihan. Melihat gadis ini menangis dan bersimpuh dihadapanku membuatku tak tega, apalagi dia baru saja berduka. Sejenak aku berfikir tentang lamunanku tadi, tiba-tiba saja aku mempunyai rencana agar dia benar-benar bisa kudapatkan. Ku sunggingkan senyum smirk andalanku.

"Baiklah kalau begitu, aku tidak akan menyita rumahmu, asalkan kau mau melakukan sesuatu untukku. Bangunlah." Cepat bangunlah, aku tak yakin akan tahan melihat itu dalam jangka waktu lama tanpa menyentuhnya.

Gadis itu kemudian bangkit dan memelukku secara tiba-tiba.

"Terima kasih, tuan. Terima kasihh. " ucapnya

Sial, gundukan itu kini bersentuhan dengan tubuhku, meskipun terhalang oleh kain. Ada rasa aneh yang menjalar di tubuhku ketika gadis ini memelukku. Sial, perasaan apa ini.

"Lepaskan, atau aku akan berubah fikiran!" kataku dengan nada membentak. Berani-beraninya dia menempelkan gundukan itu dan membuat juniorku memberontak ingin keluar dari sarangnya.

"M-maaf tuan." ucapnya. "Jadi, apa yang harus saya lakukan, tuan?"

"Datanglah besok ke kantorku, jam 8 pagi. Ini kartu namaku, disitu tertera alamat kantorku. Jangan sampai terlambat atau semuanya dibatalkan." kataku dengan nada tegas.

"Baik, tuan."

Kemudian aku menyuruh asistenku dan orang-orang suruhanku agar pergi dari rumah gadis itu, meninggalkannya sendirian. Perasaanku senang sekali, senyum kemenangan terukir indah sepanjang hari.

"Kita akan bersenang-senang besok..."

(13-02-21)

Touch your heartWhere stories live. Discover now