Mangki

88 25 21
                                    

Aku bilang capt ini bakal nyeritain Naya yang nyari barang perkipopan. Tapi nnt takut salah nyebut, malu nnt. Jadi aku ceritain akhirnya aja ya!

Happy reading, vote comentnya siders, eh readers! Btw klo mo pollback an dm aja

" Kalo lo beneran rumah gue, semoga Lo gak dibeli sama orang lain..ahayy!"









.
.

.

.

.

Bel istirahat pertama berbunyi. Saka dan teman-temannya berjalan sok cool ke kantin. Sedangkan Naya masih setia menunggu Nowi yang lupa menaruh uangnya dimana, maklum udah pikun sejak dini. Kebanyakan mikirin cogan kali. Asek bernada..

Ngomong-ngomong soal Naya, berkat dia uang di money card Saka lumayan berkurang. Itung-itung Saka gak perlu sewa pengemis lagi buat ngemis ke dia. Candaa :D

Pulang-pulang Naya bawa belasan paper bag. Dan sebagai istri yang baik, Naya membawakan sesuatu buat Saka, cilok. Jadi kalo ditelaah lagi, Naya membawa belasan paper bag ditambah sebungkus cilok untuk suami tercintah, dari istri tega-nyah.

Saka gak mau nolak, lebih tepatnya gak bisa, tapi dia juga gak mau makan cilok 500 an kayak gitu. Akhirnya Saka kasih aja ke ikan dikolam, nanti kalo ikannya mati ya beli lagi.

Kembali ke para cogan gadungan dibawah ini...

" Duduk sini aja bro, pemandangannya indah." Ujar Mario sambil senyum senyum memandang sekitar. Tapi apakah yang ada disekitar Mario?

" Iya, indah di mata lo! Sepet di gue." Ketus Keino. Gimana gak sepet, orang pemandangannya para cabe sekolah.

" Udah gapapa dari pada gak dapet tempat duduk, yang penting dijaga aja tuh mata." Lerai Sanya.

Saka ngikut aja, urusan jaga mata mah kecil buat Saka. Lagian kan, dirumah ada..jadi yang lain gak ada apa-apanya.

Mata Mario menelisik para penjual disana " Eh, itukan Mang ki! Udah jualan lagi guys! Gue kangen banget sama sotonya." Seru Mario histeris.

" hah monkey? Masa namanya gitu?Gue salah denger kali." batin Saka.

" Mang ki! Pesen Soto ayam 4! " Teriak Mario, dibalas jempol oleh Mang ki.

" Woi! Gue tau Lo tuh no akhlak. Tapi masa penjual kantin lo panggil Monkey sih?" Tanya Saka bingung plus ngegas. Dia tau Mario emang minus akhlak, tapi masa manggil orang yang lebih tua pake sebutan hewan gitu.

" Pffftt...jelasin San, gue mau ngakak hahaha!" Mario menepuk-nepuk lengan Sanya yang juga tertawa kecil.

" Ekhem..jadi gini, Mang itu,.." Sanya menunjuk ke arah Mang ki, " nama aslinya Kisono.." Saka memandang mengikuti telunjuk Sanya yang mengarah ke gerobak soto itu.

" Nah karena itu Di panggil Mang ki. Mang ki ya, bukan Monkey." Sanya mengentalkan logat Inggrisnya di kata monkey.

Saka malu ditempat, ia berdehem untuk menetralkan rasa malunya," ekhm, oh gitu. Gue kira kan.." Saka tak melanjutkan kalimatnya.

Married With EnemyWhere stories live. Discover now