Hello, Ex-Boss - 1

39K 3.6K 163
                                    

Yuhuuu update🤗🤗

Sebelum baca ini, baca dulu Hello, Ex-Husband, Hello, Ex-Boyfriend, Hello, Ex-Fiance dan Hello, Ex-Room Mate🥰🥰🥰

Sebelum baca ini, baca dulu Hello, Ex-Husband, Hello, Ex-Boyfriend, Hello, Ex-Fiance dan Hello, Ex-Room Mate🥰🥰🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak ada yang bisa menggambarkan betapa bodohnya Sinar sekarang di depan Cakrawala. Kalau punya ilmu sihir sih mudah saja, Sinar bisa menghilang seperti kentut. Sayangnya, dia hidup di dunia penuh kesialan, yang kayaknya bentar lagi pekerjaannya menjadi taruhan. Harapannya cuma satu setelah ini, semoga Cakrawala sebatas tamu misterius di kantor, bukan bos barunya.

"Siapa yang impoten, Pak?" Sinar pura-pura bolot.

Cakrawala mau menanggapi, tapi tepukan di pundaknya berhasil mengurungkan niat. First mengambil alih dengan berdeham pelan menahan tawa. First bisa saja tertawa terbahak-bahak sekarang, tapi kasihan Cakrawala yang digibahin mantan pegawainya.

"Kamu duduk dulu, Sinar. Ada yang ingin saya bicarakan," suruh First.

Sinar langsung kembali ke tempat duduknya sambil menenteng gelas kosong. Setiap kali Cakrawala menatapnya, Sinar melengos. Cakrawala tidak mau melepas pandangan dari Sinar, tidak peduli seberapa besar perempuan itu terus menghindar.

"Kedatangan saya ke sini untuk memberi tau kalo hari ini adalah hari terakhir saya menjabat sebagai CEO perusahaan. Untuk itu, saya ingin memperkenalkan kalian sama CEO baru yang ada di sebelah saya. Namanya Cakrawala Soetomo. Bapak Cakrawala akan memulai pekerjaannya sebagai CEO mulai minggu depan." First memberi tahu.

"Mampus lah." Sinar berucap spontan saat menunduk. Dia tidak sadar suaranya yang cukup nyaring dapat didengar yang lain. Apalagi ruangan tidak besar membuat suara mudah didengar.

First dan Cakrawala sudah pasti mendengar karena suara Sinar tidak sepelan bisikan semut. Jayanti yang duduk di samping Sinar menyenggol rekannya itu agar diam. Begitu Sinar sadar suaranya cukup keras, Sinar mengatup mulutnya rapat-rapat.

"Saya harap kalian bisa memberi masukan jika nanti Pak Cakrawala butuh bantuan, ya." First melihat semua pegawainya, memasang senyum ramah seperti biasa. "Kedatangan Pak Cakra sekarang ini atas permintaannya karena ingin kenal semua pegawai tanpa terkecuali. Katanya, kalo nggak kenal maka nggak sayang."

"Baik, Pak." Semuanya sepakat mengucapkan kalimat yang sama sambil tersenyum canggung. Namun, Sinar tidak ikut-ikutan. Sinar sibuk komat-kamit mengeluhkan kesialannya.

"Tuhan ... besok ubah saya jadi batu. Ketemu tuh orang nggak ada berkahnya." Sinar tidak mengeluarkan suara, hanya menyiratkan dengan komat-kamit gerakan bibir.

Hello, Ex-Boss! (OPEN PRE-ORDER)Where stories live. Discover now