Chapter 12

981 120 4
                                    

Setelah akhirnya tersusul, Gaara mulai sadarkan diri dan menjadi tak terkendali setelah melihat Sasuke. Temari bahkan tidak bisa berbuat apa-apa. Sasuke terjebak dengan Gaara yang mulai mengubah dirinya menjadi monster dan mulai melawan. Sasuke dengan cepat dikalahkan sampai dia terpaksa menggunakan Chidori yang ketiga, padahal sebelumnya dilarang oleh Kakashi yaitu dua pemakaian saja perhari. Tapi ternyata Gaara mampu menahan serangan terakhir itu, sehingga dia dapat mengalahkan Sasuke. Sasuke nyaris terbunuh oleh Gaara. Untungnya, Naruto dan Sakura tiba.

Naruto membantu Sasuke untuk melawan Gaara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naruto membantu Sasuke untuk melawan Gaara. Sasuke yang sudah lemah tidak dapat menolong Naruto karena tanda kutukannya yang mulai bereaksi dan membuatnya hampir pingsan. Di saat Sasuke terkulai lemas karena tanda kutukan yang diberikan Orochimaru, Sakura melindungi Sasuke dari serangan Gaara. Tindakan Sakura datang untuk membantu Sasuke menyebabkan Gaara menghidupkan kembali masa kecilnya yang dikhianati, sebelum akhirnya Sakura pingsan karena diserang Gaara ke sebuah pohon dengan pasirnya. Gaara menyerang Sakura, membuat Naruto yang semula ketakutan pada Gaara menjadi marah.

Penasaran dengan kemampuan Naruto sejak menyaksikan kemenangannya atas Hyuga Neji selama ujian, Gaara mengancam akan menghancurkan Sakura untuk memaksa Naruto agar melawan dirinya. Meskipun Naruto merasa takut, tapi dia tidak tinggal diam dan melawan untuk melindungi teman-temannya. Dengan Taju Kage Bunshin no Jutsu, Naruto menyerang Gaara secara beruntun. Gaara yang marah lalu berubah sepenuhnya menjadi Ichibi. Sementara Naruto memanggil Gamabunta dengan chakra Kyuubi setelah mengeluarkan banyak chakra birunya dan pertarungan sengit terjadi.

Setelah Gamabunta menunjukkan kekuatannya, Gaara kemudian muncul menggunakan teknik Tanuki Neiri untuk membiarkan Ichibi mengambil kontrol penuh dalam pertempuran. Gamabunta dan Naruto merancang strategi dengan menggunakan teknik henge untuk berubah menjadi serigala raksasa, karena dengan gigi taring serta cakarnya itu mereka bisa menyerangnya sehingga memberikan Naruto kesempatan untuk membangunkan Gaara dan berhasil menghentikan tekniknya.

Naruto kemudian membenturkan kepalanya ke kepala Gaara, hingga monster berbentuk Ichibi jadi hancur dan Gamabunta yang sudah mencapai batasnya juga kembali ke tempat asalnya. Lalu dengan sisa energi yang ada, Naruto dan Gaara, mereka bertukar pukulan yang terakhir. Pertarungan pun berakhir dan Naruto menang. Gaara terkejut mengetahui bahwa Naruto adalah jinchuriki seperti dirinya, ia bingung dengan Naruto yang sangat setia kepada teman-temannya. Tapi hal itu yang membuat Gaara menyadari bahwa kekuatan Naruto berasal dari keinginan untuk melindungi dan berkorban demi mereka yang sangat berharga baginya dan tidak akan membuat orang yang berharga itu tersakiti. Setelahnya, Temari dan Kankurou membawa pergi Gaara dari tempat kejadian.

.
.

Sementara di Konoha...

"Sepertinya sia-sia jika tidak melakukan sesuatu terhadap jiwa itu sendiri yang diikat oleh Edo Tensei

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sepertinya sia-sia jika tidak melakukan sesuatu terhadap jiwa itu sendiri yang diikat oleh Edo Tensei."

"Apa maksudnya? Jadi apa yang harus dilakukan?"

"Kiyomi, dengarkan baik-baik. Aku akan melakukan teknik---" ucapan Sandaime Hokage terhenti ketika Orochimaru melakukan sesuatu yang sangat tidak terduga.

Orochimaru merobek wajahnya, memperlihatkan wajah seorang gadis yang tak dikenal.

"Siapa kau?!"

"Apa ini terlalu mengejutkanmu? Ini aku. Orochimaru." suara Orochimaru pun juga ikut berubah serupa dengan wajah barunya.

"Tidak mungkin... Apa kau sudah menyempurnakan Kinjutsu itu?!"

"Aku sudah bersusah payah selama beberapa dekade, setelah meninggalkan desa ini."

"Kau benar-benar mengerikan. Kau monster!"

Orochimaru hanya menanggapinya dengan tersenyum. Dengan wajah itu, Orochimaru tertawa terbahak-bahak. Tawanya bahkan jadi terdengar sangat menyeramkan.

"A-Apa...yang sebenarnya telah terjadi?!" lagi-lagi Kiyomi dibuat tidak mengerti maksud perkataan keduanya.

Enma yang berada tepat disebelah Kiyomi menjelaskan alasan kenapa Sandaime Hokage tidak memilih Orochimaru menjadi Yondaime Hokage adalah karena penyimpangan yang Orochimaru lakukan.

Dulu, Sandaime Hokage memergoki Orochimaru ditempat persembunyiannya yang masih berada di Konoha. Orochimaru saat itu tertangkap basah tengah melakukan percobaan ilegal.

Dengan alasan untuk pengembangan jutsu, Orochimaru melakukan berbagai percobaan dengan mengorbankan nyawa manusia. Untuk tujuan itu, Orochimaru melakukannya terhadap sesama Shinobi mulai dari sekelompok Genin sampai Chunin dan bahkan beberapa anggota Ops Anbu Hitam. Tidak ada yang menyangka kalau Shinobi hebat seperti Orochimaru melakukan hal semacam itu.

Itu semua dilakukan Orochimaru demi ego nya yang ingin mendapatkan segalanya. Mendapatkan semua jutsu dan mengetahui semua kebenaran yang ada di dunia. Tapi dalam mencoba mendapatkan semua jutsu serta kebenarannya tentu perlu waktu yang lama. Orochimaru berpendapat bahwa seseorang yang memerlukan bertahun-tahun lamanya untuk mengetahui segalanya, yang cocok dianggap sebagai individu tertinggi.

Menurut Orochimaru, umur tubuh manusia itu terlalu pendek. Begitu cepat berlalu. Meski dijuluki Hokage sekalipun dan seandainya mati, semua pasti akan berakhir. Dan tentu saja, jutsu yang di uji Orochimaru pada saat di tempat itu adalah Fushi no Jutsu.

"Fushi no Jutsu adalah teknik dari penyatuan secara abadi roh kita sendiri ke dalam dunia ini. Dengan kata lain, ini adalah sebuah Jutsu Kebangkitan dimana kau menemukan tubuh yang baru, meletakkan roh mu sendiri ke dalam tubuh itu dan mengambil alih tubuh tersebut. Aku menunjukkan tubuh lama ku sampai saat ini, supaya sensei merasakan nostalgia tentang reuni kita. Penuaan merupakan sesuatu yang hampa, bukan? Aku merasakannya saat aku melihatmu. Kau akan mati disini dan aku akan menjadi lebih muda, lebih indah dan tubuh yang lebih kuat. Konoha benar-benar membuatku puas." jelas Orochimaru.

“A-Apa dia bermaksud untuk mengambil Sasuke nii-san?!!”  Kiyomi mengepalkan tangannya dengan kuat. Orochimaru terus-terusan tersenyum dengan wajah yang sudah kembali ke bentuk aslinya. Tak ada sedikit pun rasa bersalah terukir diwajahnya. Rasa ingin menyerang orang dihadapannya sungguh besar, tapi ia sadar bahwa dirinya takkan mampu melakukannya.

Kiyomi mengalihkan pandangannya ke sekelilingnya, terutama bagian lain di Desa Konoha yang dapat dilihat dari atas tempat mereka berdiri. Desa Konoha terlihat kacau. Lalu, Sandaime Hokage yang tidak mempunyai banyak chakra lagi, mengingat usia nya yang sekarang.

Kiyomi menunduk, tidak tahu harus berbuat apa. Ia merasakan ada yang mengalir dari pelipisnya hingga menetes diujung hidungnya. Darah. Ia bahkan tidak menyadari kalau dirinya terluka lagi.

Perasaannya saat ini juga sangat mengkhawatirkan Sasuke yang tidak terlihat olehnya. Dimana dia sekarang? Apakah dia baik-baik saja? Apakah dia terluka? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu telah memenuhi pikirannya. Matanya kini berbinar-binar menahan air matanya yang akan jatuh.

“Uchiha Kiyomi.” panggil Orochimaru. “Bagaimana kalau kau ikut denganku, untuk menggantikan Sasuke tentunya. Lalu, aku akan menarik mundur semua musuh dari Konoha.”

Pilihan yang ada bahkan terlihat bagaikan perangkap. Sekarang Kiyomi mengambil langkah itu. Jika hanya itu satu-satunya cara, ia sama sekali tidak merasa keberatan sedikit pun.


.

.

.

.

.

.

.

.

.

to be continued...

...jangan lupa di vote...

...min'na, arigatō

𝐖𝐇𝐀𝐓 𝐈𝐅?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang