🍓11- Sharing is Caring

1.6K 234 41
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Charles POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Charles POV

Beberapa hari yang lalu saya mendapat telepon dari karyawan perusahaan di Kalimantan, bahwa daerah Kalimantan Selatan terkena banjir bandang karena hujan deras terus menerus.

Hari itu juga saya menghubungi pengurus Zamzami Group yang khusus mengurus bantuan terhadap bencana alam untuk menyusun dan membuat rancangan biaya serta segala kebutuhan yang sekiranya sangat penting diberikan kepada korban bencana.

Tak lupa saya juga menyiapkan keperluan keberangkatan ke Kalimantan karena saya selalu ikut terjun langsung jika ada hal seperti ini. Terlebih lagi, saya mempunyai dua cabang perusahaan di sana, jadi saya merasa punya tanggung jawab lebih untuk terlibat langsung.

"Aku nggak boleh ikut, Pa?" Wenny yang sedang saya peluk malam itu mendongak, memperlihatkan muka memohonnya yang selalu membuat saya tidak tega.

Saya menggeleng, "Nggak," Wenny merengut, "Kamu nggak lihat di berita gimana keadaan di sana?"

"Iya sih, tapi kan—"

Cepat saja saya mengecup bibirnya, malas mendengar kalimat permohonan Wenny yang pada akhirnya nanti akan membuat saya luluh.

"Tidur ya? Besok aku harus berangkat pagi banget loh, sebelum Adek bangun." Wenny hanya mengangguk patuh, dia tahu saya sedang malas berdebat dan meladeni celotehannya.

Wenny semakin membenamkan wajahnya di dada saya, sedangkan saya masih memutar otak tentang kegiatan di Kalimantan. Mengingat saya di sana tidak bisa hanya sehari dua hari.. Adek tentu akan rewel jika di tinggal terlalu lama.

Keesokan hari, setelah di hubungi oleh sekretaris saya bahwa jet pribadi sudah siap, dan tim di Kalimantan juga ready, saya segera pamit kepada Wenny dan Reja, tak lupa mencium si kecil yang masih terlelap di dalam boxnya. Semoga saja tidak ada lagi drama Wenny membawa Adek menyusul saya ke Kalimantan hanya karena Adek tidak bisa berhenti menangis.

"Saya hampir sampai di bandara, bagaimana keadaan di sana?"

"Kemarin dana untuk perahu karet dan pelampung sudah selesai di urus, hari ini barangnya sudah siap, Pak." Dayyan, orang kepercayaan saya di Kalimantan.

🍓KELUARGA STRAWBERRY🍓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang