🍓07- Dear Corona

2.2K 384 101
                                    

Corona Corona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Corona Corona....

Kayaknya semua orang auto menghela nafas berat dan panjang deh kalau mendengar kata itu, iya nggak?

Rasanya mau nutup telinga tiap dengar orang nyebut-nyebut corona. Belum lagi di tv nggak pernah sekalipun nggak ada berita tentang wabah ini.

Udah masuk pertengahan tahun tapi pandemi ini nggak kelar juga.

Orang-orang yang awalnya seneng karena bisa ngabisin banyak waktu di rumah sama keluarga udah mulai bosen.

Pekerja yang dulunya bahagia banget work from home udah mulai stres, kerja nggak efektif karena otak mulai buntu, butuh refreshing.

Anak sekolahan yang paling seneng karena banyakan libur dari pada belajarnya mulai kangen sama sekolah dan temen-temen.

Keadaan jadi terbalik semua.

Apa yang dulunya orang idamkan berubah jadi sesuatu yang pengen diakhiri dengan segera.

Kayaknya, cuma The Zamzami Family deh yang masih terlihat enjoy aja di rumah hingga detik ini.

"SIUU~~~ pesawat datanggg! Awassss!"

Dor Dor Dor!! Fire fire fire!! NINUNINU drrrrttttt!!

Suara pistol mainan, ceritanya.

"Hahaha help help!" Yuga berlari ke sana ke mari berakting meminta pertolongan.

"Monster datang~~ HUAHAHAHA!" Reja keluar dari kamarnya menggunakan kostum monster berbentuk virus corona lalu mengejar adiknya.

"Aiyon Men! Help! Dedek atut coyona! Aaaaaaa!" lagi-lagi Yuga berlari ke sekeliling ruang tamu sambil berteriak memerintahkan Puna-nya yang saat ini memakai kostum Iron Man original buatan Amerika, Charles memesannya untuk merayakan ulang tahun Yuga yang akan datang dalam waktu dekat.

Wenny hanya tertawa melihat tingkah suami dan anak-anaknya dari dapur, ia sedang menyiapkan makan siang bersama Mbak Sipa.

Sejak pandemi makin parah dan social distancing diterapkan sampai new normal berlaku, Wenny lebih memilih bekerja dari rumah. Semua butiknya tutup namun karena tidak enak dan kasihan dengan pegawai, gaji bulanan mereka tetap ia bayarkan.

Pekerjaan Wenny selama dirumah selain mengurus keluarga adalah membuat desain-desain baju yang nantinya akan rilis apabila keadaan sedikit membaik dan diperbolehkan membuat acara peragaan busana.

Perusahaan Charles-lah yang paling merasakan dampak dari pandemi ini. Tapi dia berusaha dan terus memutar otak untuk tidak memberhentikan pegawainya karena tidak tega. Sudah kena wabah, kena pecat pula. Charles nggak bisa membayangkan kalau di posisi itu.

"Udah udah, stop semuanya. Cuci tangan sama kaki abis itu kita makan." Wenny berdiri di tengah ruang tamu dan memanggil para jagoannya untuk berhenti.

🍓KELUARGA STRAWBERRY🍓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang