CHAPTER 1

91 12 1
                                    

“Kak, ayo sarapan!” teriak mama dari bawah.

“iya ma!” balas Ana sambil mengambil tas nya lalu turun ke bawah untuk sarapan.

Di meja makan ada Jay yang sudah sedang sarapan.
“kamu berangkat sama siapa dek?” tanya Jay sambil menyuap satu sendok nasi goreng.

“Abang berangkat duluan aja, aku berangkat sama chan nanti” jawab Ana lalu memakan roti selai cokelat kesukaannya.

“oke” setelah mendapat jawaban dari adiknya, Jay pun pergi ke sekolah dengan motor vario nya itu.

TIN TIN!

“iya, bentar!” teriak Ana, lalu berpamitan pada ibunya.

Saat di perjalanan, chan tidak lupa menyemangati Ana yang saat ini sedang gugup “ga usah nervous, biasa aja, anggap aja di lapangan itu cuma ada gw”

“tapi gw takut...gimana kalo nanti setelah upacara makin banyak yang bully gw?”balas Ana, karena dia memang masih trauma dengan kejadian saat itu.

“engga bakal, kan ada gw, udah tenang aja. Jangan dibawa panik, Joo” semangat chan lagi.

“hm” jawab Ana seadanya, karena Ana memang orang yang mudah panik bahkan dengan hal kecil.

Sampai di sekolah, Ana langsung disambut oleh cibiran teman sebangkunya itu “Ana! Lu lama banget sih! Lu lupa kalo hari ini kita jadi petugas upacara?”

“inget lah, lagian yang penting gw ga telat kan?” balas Ana. Pasalnya hari ini mereka bertugas menjadi protokol upacara.

“engga sih, tapi tetep aja kita kan harus latihan dulu” balas Vivi tak mau kalah.

Upacara pun dimulai. Ana sedikit lega sekarang karena abangnya dan Chan sengaja baris di paling depan untuk memberikan semangat padanya sampai upacara selesai. Bahkan sekarang Ana bisa tersenyum karena ulah kedua orang itu. Ana sangat menyayangi dua cowok itu, ia sangat bersyukur pada Tuhan karena telah mengirimkan dua Malaikat untuknya.

Saat istirahat Ana tidak pernah pergi ke kantin, jika terpaksa pun ia tidak akan pergi sendiri pasti minta ditemani Vivi atau Chan.

“jooo!” teriak Chan sambil berjalan menuju meja Ana. Orang yang dipanggil tidak menghiraukan panggilan itu dan tetap melanjutkan pekerjaannya.“kalo dipanggil tuh dijawab, budek beneran aja” kata chan sambil mengambil buku Ana.

“ihh chan ga usah iseng deh, kembaliin buku gw! Lagian ya nama gw itu Ana bukan joo” balas Ana tak mau kalah sambil terus meminta bukunya yang masih ditangan chan.

“nama lu itu kan Joana jadi bebas dong mau manggil Joo atau Ana. Lagian Ana tuh udah pasaran, bagusan juga joo” balas chan sambil mengembalikan buku sahabatnya itu.

“joo itu tuh kayak nama cowo.” balas Ana sambil mengerjakan kembali pr nya.

“oiya joo, nanti gw ada kerja kelompok, jadi lu pulang sama bang Jay aja” ujar Chan.

“yaudah, tapi lu jangan lupa bilangin ke bang Jay” kata Ana.

“iya ntar sekalian balik ke kelas gw bilangin, yaudah ya gw balik” kata chan lalu kembali ke kelasnya.

____

jangan lupa vote and comment nya🌼
tengkyuu 💕

BEST FRIEND • JUNG CHANWOO ✓Where stories live. Discover now