Am I Wrong?

2.2K 177 45
                                    

"YN!!!"

Gadis cantik itu berbalik saat mendengar namanya dipanggil, seketika matanya terbelalak mengetahui siapa yang memanggilnya.

"SOEUN!!!"

Dua gadis cantik itu berpelukan bak teletubies, dengan melupakan fakta bahwa saat ini mereka masih berada di depan gerbang masuk sekolah.

"Astaga YN aku sangat-sangat merindukanmu, kau tau aku sampai tidak berselera makan disana karena tak ada kau"

"Tidak selera makan? Tapi badanmu lebih berisi sekarang nona muda Park," cibir YN membuat gadis didepannya menampilkan wajah julid andalannya.

"Sudah-sudah stop membicarakan berat badanku, ayo kita bahas yang lain saja selagi kita berjalan kekelas," Soeun merangkul pundak YN dan mereka berjalan bersama.

Mereka berdua sudah sampai dikelas dan memilih duduk bersebelahan, ya, Soeun masuk dikelas yang sama dengan YN. Kebetulan YN duduk sendiri, mereka pun memutuskan duduk bersama.

"Kita hari ini jamkos, mau kekantin?," tanya YN begitu selesai menaruh tas dikursinya.

"Benarkah? Darimana kau tau?"

YN memamerkan blazer khusus pengurus OSIS yang ia kenakan pada Soeun membuat gadis itu menepuk jidat.

"Aku lupa kalau sejak SMP sahabatku ini sangat suka bergelut dengan kegiatan dan organisasi seperti ini, dan kau menjabat sebagai sekretaris umum? Wah aku tak menyangka kau sangat hebat YN"

"Jeon YN, gituloh," YN mengibas-ngibaskan rambutnya ala iklan shampo.

"Baiklah ibu sekretaris, ayo kita kekantin aku lapar"

"Ayo!"

..

"Ah ya, YN. Apa kau sudah bisa move on dari lelaki itu?"

Pertanyaan tiba-tiba Soeun membuat YN tersedak bumbu batagor miliknya, untung saja Soeun dengan cepat memberinya air. Setelah tenang ia pun melanjutkan makan.

"Emmm... bagaimana, ya? Menurutmu aku terlihat sudah move on atau belum?"

Soeun menatap intens kedua mata bulat YN dan mengangguk,"kau belum bisa move on, sudah kuduga. Ya Tuhan, kenapa kau berikan sahabatku ini kesabaran dan kesetiaan yang sangat besar?"

Ctak

"Ada-ada saja kau ini nona muda Park, aku begini karena memang sifatku seperti ini. Lagipula bagaimana aku bisa move on disaat kami kembali dipertemukan disekolah yang sama?"

"Omo, kau tidak sedang bercanda kan, YN? Jadi dia sekolah disini juga? Jadi dia kembali menjadi kakak kelas kita?," YN mengangguk menanggapi pertanyaan bertubi-tubi dari sahabat bersenyum manisnya itu sembari menghela nafas.

"Satu fakta lagi, Soeun, aku satu organisasi dengannya atau singkatnya, dia ketua OSIS disini"

..

"Berita panggilan kepada Jeon YN agar segera menuju ruang rapat OSIS sekarang, sekali lagi berita panggilan kepada Jeon YN agar segera menuju ruang rapat OSIS sekarang, terimakasih"

Pengumuman dari ruang speaker menggema diseluruh penjuru sekolah, membuat guru yang mengajar dikelas YN menghela napas,'seperti biasa' pikirnya.

YN dengan segera memakai blazer khusus pengurus OSIS yang sempat ia lepas tadi tak lupa mengambil setumpuk berkas dari dalam tasnya, setelah pamit pada ssaem yang mengajar, ia pun melesat menuju ruang rapat.

Pintu coklat ruangan itu terbuka menampilkan sosok YN dengan setumpuk berkas dipelukannya dan napas ngos-ngosan tapi tetap menampilkan senyum seperti biasa.

ENHYPEN Imagine Where stories live. Discover now